![]() |
Waduk Bentolo di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan yang dekat dengan pabrik gula milik PT GMM, diduga tercemar limbah pabrik tersebut. |
BLORA. Warga yang ada di
sekitar Pabrik Gula (PG) Blora yang dikelola PT Gendhis Multi Manis (GMM),
terus menunggu dan menanyakan hasil uji laboratorium atas dugaan pencemaran
limbah pabrik tersebut. Sebab, dua pekan lalu Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Blora mengambil sampel air dari Waduk Bentolo di Desa Tinapan, Kecamatan
Todanan.
”Sudah lebih dua
pekan lebih, belum ada kabarnya. Kami minta, agar BLH tidak memainkan hasil uji
laboratorium tersebut. Oleh karena itu, kami terus menunggu hasilnya,” kata
salah satu warga sekitar pabrik, Zainul, kemarin.
Menurut Zainul,
pabrik gula yang ada di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan harus bertanggungjawab
jika terbukti melakukan pencemaran. Sehingga, sebagai lembaga pemerintah yang
menangani lingkungan, BLH harus jujur dan adil. Sebab, BLH harus membela
kepentingan rakyat yang dirugikan.
”Apapun hasilnya
harus diumumkan, biar warga tahu. Jangan sampai hasilnya dimainkan atau
dimanipulasi,” tegasnya.
Belum adanya
pengumuman hasil uji laboratorium itu, tambah Zainul, membuat warga gusar.
Bahkan, sikap BLH membuat warga bertanya-tanya. Warga curiga, jika uji
laboratorium yang dilakukan hanya sekadar formalitas, guna menyenangkan hati
warga.
”Saya berharap, BLH
ini serius. Bahwa uji laboratorium itu benar-benar dilakukan,” jelasnya.
Supat, warga sekitar
pabrik juga mengaku pesimistis dengan sikap BLH yang masih tertutup. Padahal,
dengan sikap tersebut justru membuat warga semakin khawatir. Dia berharap, BLH
sudah mempunyai rencana kebijakan untuk menangani limbah jika hasil uji
laboratorium menyatakan positif air sumber tercemar.
”Jika sikap tertutup
BLH itu disebabkan karena lembaga itu tidak punya konsep kebijakan, ini sama
artinya memainkan warga. Kami akan melakukan aksi protes, dan meminta pemkab
ikut bertanggungjawab,” terang Supat.
Supat menambahkan,
BLH dan pemkab harus tegas kalau memang air tercemar dari limbah pabrik gula.
Sehingga, tidak mengorbankan warga.
”Kami masih bersabar
menunggu semua uji lab tersebut. Kalau tidak ada penanganan, tentu warga akan
bergerak dengan caranya sendiri,” ancamnya. (Aries-Murianews | Jo-infoblora)
1 komentar:
Kalo Perlu Dibentuk TIM INDEPENDEN untuk mengawal pengujian pencemaran. LSM Lingkungan harus peduli. kasian warga desa sekitar PG kalo benar benar mencemari air resapan didesa tersebut.
Posting Komentar