Satu alat berat dikerahkan untuk menggali reruntuhan jobong pembakaran batu gamping di Desa Tempurejo Bogorejo, Sabtu siang (26/9). (pr-km) |
Saat itu ia bersama 2 rekannya yakni Kosim dan Tarno,
bertiga sedang mengambil batu gamping yang telah selesai dibakar dibawah
(dalam) jobong. Namun entah kenapa tiba-tiba saat mereka bertiga berada di
dalam, bangunan jobong bagian atas runtuh. Kosim dan Tarno berhasil
menyelamatkan diri, sedangkan Wajib terjebak reruntuhan jobong sehingga
nyawanya tak terselamatkan.
Sementara itu salah satu pekerja lain, yakni Eko Santoso
yang bertugas mengangkat batu gamping ke atas setelah ditata oleh Wajib, Kosim
dan Tarno di dalam, mengungkapkan setelah tahu jobong runtuh ia langsung
berbegas turun mengecek keadaan 3 rekannya yang di dalam.
“Pagi itu saat masih gelap, saya dan rekan saya sedang
bertugas menaikkan batu gamping hasil bakaran ke atas jobong menggunakan mesin.
Namun tiba-tiba jobong runtuh dan menimbun 3 pekerja dibawah. Saya langsung
turun mengecek kondisi mereka, karena situasi masih gelap saya gunakan senter,”
jelas Eko Santoso.
Petugas BPBD Blora berusaha mencari jasad korban di lokasi reruntuhan jobong dengan siraman air agar suhu tidak panas. (pr-km) |
Pencarian korban baru berhasil pada pukul 12.30 WIB
siang tadi dengan bantuan warga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Blora dan Polisi dari Polsek Bogorejo. Korban Wajib ditemukan dalam
kondisi tewas dengan beberapa luka gosong, terutama pergelangan kaki yang hilang. Keadaan batu gamping yang masih panas diperkirakan menyebabkan tubuh
korban gosong kepanasan.
Satu alat berat dikerahkan untuk menggali reruntuhan jobong. Sedangkan untuk menurunkan suhu panas batu gamping, BPBD Blora menerjunkan 1 mobil pemadam kebakaran
dan 1 truk tangki air untuk menyemprot jobong pembakaran batu gamping. Sehingga memudahkan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan.
Setelah dievakuasi, korban langsung diidentifikasi
oleh pihak kepolisian dengan dibantu beberapa petugas dari Puskesmas Bogorejo. Usai
diperiksa, jasad langsung diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga
didampingi pihak kecamatan untuk segera dimakamkan.
Kapolsek Bogorejo, Iptu Putoro Rambe menjelaskan bahwa
kejadian runtuhnya jobong pembakaran batu gamping murni kecelakaan. “Tewasnya si
korban Wajib murni akibat kecelakaan, dan kini jasad korban telah diserahkan
kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas Iptu Putoro Rambe, Sabtu (26/9).
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar