Home » , » Satu Pekerja Tewas Tertimbun Reruntuhan “Jobong” Batu Gamping di Bogorejo

Satu Pekerja Tewas Tertimbun Reruntuhan “Jobong” Batu Gamping di Bogorejo

infoblora.id on 26 Sep 2015 | 15.00

Satu alat berat dikerahkan untuk menggali reruntuhan jobong pembakaran batu gamping di Desa Tempurejo Bogorejo,
Sabtu siang (26/9). (pr-km)
BLORA. Nasib naas dialami Wajib (47) warga Dukuh Ketringan Desa Nglengkir Kecamatan Bogorejo Blora. Pria yang bekerja di tempat pembuatan batu gamping milik Ramuji di Dukuh Wanutengah Desa Tempurejo Bogorejo ini tewas tertimbun “Jobong”. Jobong yang digunakan untuk membakar batu gamping itu tiba-tiba runtuh pada Sabtu pagi (26/9) pukul 04.30 WIB saat Wajib sedang berada di dalamnya.

Saat itu ia bersama 2 rekannya yakni Kosim dan Tarno, bertiga sedang mengambil batu gamping yang telah selesai dibakar dibawah (dalam) jobong. Namun entah kenapa tiba-tiba saat mereka bertiga berada di dalam, bangunan jobong bagian atas runtuh. Kosim dan Tarno berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Wajib terjebak reruntuhan jobong sehingga nyawanya tak terselamatkan.

Sementara itu salah satu pekerja lain, yakni Eko Santoso yang bertugas mengangkat batu gamping ke atas setelah ditata oleh Wajib, Kosim dan Tarno di dalam, mengungkapkan setelah tahu jobong runtuh ia langsung berbegas turun mengecek keadaan 3 rekannya yang di dalam.

“Pagi itu saat masih gelap, saya dan rekan saya sedang bertugas menaikkan batu gamping hasil bakaran ke atas jobong menggunakan mesin. Namun tiba-tiba jobong runtuh dan menimbun 3 pekerja dibawah. Saya langsung turun mengecek kondisi mereka, karena situasi masih gelap saya gunakan senter,” jelas Eko Santoso.

Petugas BPBD Blora berusaha mencari jasad korban di lokasi reruntuhan
jobong dengan siraman air agar suhu tidak panas. (pr-km)
Jobong setinggi 4 meter itu runtuh hingga 75 persen dari atas, diduga karena sudah tuanya bangunan dan sering digunakan untuk membakar gamping. Karena insiden ini, warga sekitar menjadi riuh dan berusaha membantu mencari korban yang tertimbun di dalam jobong.

Pencarian korban baru berhasil pada pukul 12.30 WIB siang tadi dengan bantuan warga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora dan Polisi dari Polsek Bogorejo. Korban Wajib ditemukan dalam kondisi tewas dengan beberapa luka gosong, terutama pergelangan kaki yang hilang. Keadaan batu gamping yang masih panas diperkirakan menyebabkan tubuh korban gosong kepanasan.

Satu alat berat dikerahkan untuk menggali reruntuhan jobong. Sedangkan untuk menurunkan suhu panas batu gamping, BPBD Blora menerjunkan 1 mobil pemadam kebakaran dan 1 truk tangki air untuk menyemprot jobong pembakaran batu gamping. Sehingga memudahkan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan.

Setelah dievakuasi, korban langsung diidentifikasi oleh pihak kepolisian dengan dibantu beberapa petugas dari Puskesmas Bogorejo. Usai diperiksa, jasad langsung diserahkan pihak kepolisian kepada keluarga didampingi pihak kecamatan untuk segera dimakamkan.

Kapolsek Bogorejo, Iptu Putoro Rambe menjelaskan bahwa kejadian runtuhnya jobong pembakaran batu gamping murni kecelakaan. “Tewasnya si korban Wajib murni akibat kecelakaan, dan kini jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas Iptu Putoro Rambe, Sabtu (26/9). (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved