Paguyuban Pelaut Blora "BMMC" foto bersama dengan anak-anak peserta khitanan massal, Minggu (27/9). (rs-ib) |
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut diikuti oleh 27 anak-anak
usia SD hingga kelas 7 SMP. Mereka berasal dari beberapa wilayah pedesaan di Kabupaten Blora, yang masing-masing didampingi oleh orang tua dan
kerabatnya.
Edi Susetyo, Ketua BMMC menjelaskan tujuan digelarnya kegiatan khitanan
massal kali ini selain sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, juga
untuk mempererat tali silaturahmi antara paguyuban pelaut dengan masyarakat.
“Sudah sejak 2012 BMMC berdiri di Blora, namun selama ini image pelaut di masyarakat selalu
dikaitkan dengan kondisi serba glamour,
hidup mewah dan jarang pulang sehingga kurang dekat dengan masyarakat. Kami
ingin menepis anggapan itu dengan mengadakan beberapa kegiatan sosial yang
salah satunya melalui khitanan massal bertepatan dengan ulang tahun BMMC ke 3 tahun ini,” jelas Edi Susetyo.
Salah satu peserta khitanan massal sedang dilakukan tindakan medis dengan didampingi bapaknya. (rs-ib) |
Sementara itu, Tri Agung Laksomono ketua panitia khitanan massal
mengungkapkan bahwa pelaksanaan bhakti sosial ini atas inisiatif teman-teman
BMMC. “Semua biaya berasal dari anggota paguyuban yang dikumpulkan secara
patungan. Alhamdulillah ada dana sekitar Rp 25 juta untuk kegiatan ini,
kemudian kami menjaring anak-anak dari wilayah Blora dan sekitarnya. Semoga ini
dapat ikut meringankan beban para orang tua untuk mengkhitankan anaknya,” kata
Tri Agung Laksomono.
Anton Suwito, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Blora
mewakili Kepala Dinas Kesehatan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih
kepada BMMC atas terselenggaranya acara khitanan massal tersebut. “Saya mewakili Kepala Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Blora, mengucapkan
terimakasih atas kepedulian para pelaut untuk turut serta menyelenggarakan
khitan massal. Selain sunah Rosul, kegiatan ini juga sangat bermanfaat dari
sisi kesehatan,” ungkap Anton Suwito.
Usai acara pembukaan, semua peserta khitanan massal secara bergantian
masuk ke dalam ruangan bedah laboratorium Poltekkes Kampus IV Blora untuk
dikhitan. Panitia menyediakan 5 dokter khitan dengan didampingi para perawat
medis dari PPNI Kabupaten Blora. Setelah dikhitan, panitia menyerahkan
bingkisan berupa paket alat-alat sekolah, pakaian, sarung, tas dan uang saku.
Udin Kurniawan salah satu peserta khitanan massal dari Desa Dalangan
Kecamatan Todanan mengaku senang bisa dikhitan gratis. “Ternyata disunat tidak
sakit mas, justru malah senang karena bisa dapat alat-alat sekolah, sarung dan
uang saku. Padahal sebelumnya saya kira sakit,” beber bocah kelas 7 SMP ini
sambil tersenyum didampingi ibunya.
Untuk menghibur anak-anak peserta khitanan massal, panitia juga
mempersembahkan pertunjukan seni barongan yang didatangkan dari Desa Keser
Kecamatan Blora Kota. Mereka tampak senang dan antusias meski sambil menahan
gerak akibat luka khitan yang belum kering. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar