Petugas mengangkat jasad Sariyono untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum dr.R.Soetijono Blora, Minggu (25/10). |
Berdasarkan
keterangan yang dihimpun, siang itu Sariyono tiba-tiba mendatangi pacarnya Maya
Vestari (21) warga Dukuh Bangking Kelurahan Tambahrejo Blora, yang sedang
bekerja di Toko Kristin untuk meminta jawaban ajakan menikah yang pernah
dilontarkannya.
Namun
entah kenapa, mereka mengalami cekcok dan Sariyono mengeluarkan drei kemudian mengarahkan
ke leher Maya hingga terluka dan mengeluarkan darah. Tak berselang lama justru
Sariyono terjatuh tak sadarkan diri di dalam toko hingga dinyatakan nyawanya
tak terselamatkan.
Sontak
warga dan pengguna jalan yang lewat menjadi geger karena kematian Sariyono di
dalam toko, sementara itu Maya dan rekan kerjanya sambil menangis berteriak
minta tolong agar tubuh Sariyono segera diperiksa dan dibawa ke rumah sakit.
Maya
saat dimintai keterangan mengatakan bahwa Sariyono sempat mengobrol sebentar
dengan dirinya sebelum peristiwa tersebut terjadi. “Tadi sempat bertanya sama
saya, kenapa saya mengecewakan dirinya? Belum sampai saya jawab dengan jelas,
justru dia menusuk leher saya dengan drei hingga berdarah,” kata Maya sambil
menangis.
Tak
berselang lama, petugas kepolisian dari Polsek Kota datang ke TKP melakukan
pemeriksaan dan membawa Sariyono yang sudah tak bernyawa ke Rumah Sakit Umum
(RSU) dr.R.Soetijono Blora untuk dilakukan visum. Begitu juga dengan Maya, dia
dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan luka yang dideritanya di leher
akibat tertusuk drei.
Kapolres
Blora AKBP Dwi Indra Maulana melalui Kapolsek Blora Kota AKP Sudarno
menjelaskan bahwa pelaku penganiayaan yang meninggal di dalam toko tersebut
kehilangan nyawa karena menderita serangan jantung.
“Kemungkinan
setelah menusuk leher pacarnya dengan drei dan mengeluarkan darah, ia kaget dan
jatuh pingsan sehingga jantungnya tidak kuat,” kata AKP Sudarno, Minggu
(25/10).
AKP
Sudarno menegaskan bahwa kasus ini tetap akan ditangani, hanya saja kemungkinan
si Sariyono tidak ada niatan untuk membunuh Maya. “Mungkin niatnya hanya
menakut-nakuti, tetapi justru menyakiti ceweknya dan berujung serangan jantung,”
lanjutnya.
Hingga sampai di rumah sakit, Maya masih tampak shok dan terus menangisi
Sariyono. Sementara itu orangtua Sariyono juga tak henti-hentinya menangisi
anak laki-lakinya yang sudah terbujur kaku. (teg/rs-infoblora)
4 komentar:
Kok beda ya sama penuturan laman web sebelah? http://www.harianblora.com/2015/10/geger-pembunuhan-di-jalan-gunung-lawu.html?m=1
Mohon dong kejelasannya
@Muhammad Afif Ma'ruf kami menulis berdasarkan keterangan Kapolres melalui Kapolsek, entah kalau media sebelah
Matur nuwun...
Info blora memang selalu akurat, jelas dan gak ngawur..sip pokoke
Posting Komentar