Pj.Bupati Blora Ihwan Sudrajat kemukakan perlunya pembangunan pasar tradisional yang lebih besar di Blora. (tq-gr) |
Selama
ini di Pasar Induk Blora setiap hari dijumpai ratusan pedagang menggelar barang
dagangannya di trotoar tepi jalan sehingga membuat jalan semakin sempit dan
rawan macet. Sedangkan lapak di dalam pasar sudah penuh dan cenderung sepi
karena pembeli lebih memilih belanja di pedagang tepi jalan.
“Kalau
Blora ingin maju, ya perlu dibangun pasar yang lebih besar, lebih nyaman, dan
lebih teratur sehingga semua pedagang bisa masuk, tidak jualan di jalan dan
perekonomian bisa berjalan lebih lancar. Saat ini Pasar Blora tidak punya area
bongkar muat barang sehingga menimbulkan macet di jalanan,” kata Ihwan
Sudrajat.
“Di
salah satu sisi para pedagang memerlukan tempat untuk berjualan, namun disisi
lain para pengguna jalan juga butuh kenyamanan dan kelancaran lalu-lintas. Maka
petugas juga harus memiliki ketegasan. Beri batas waktu jualan misalnya dari
dini hari sampai pukul 07.00 WIB dan itu harus benar-benar ditegakkan,” lanjut
Ihwan Sudrajat.
Ia
menambahkan bahwa lokasi Pasar Blora saat ini memang sempit, lahannya terbatas.
Jika dibangun maka menurutnya ada 2 alternatif yakni dibangun vertikal keatas
beberapa lantai dengan pembagian zona, lantai satu untuk parkir dan bongkar
muat, lantai dua untuk sayuran dll, atau alternatif dua mencari lahan baru yang
lain.
Pj.Bupati
yang pernah menjabat sebagai Kepala Disperindag Jateng ini memperkirakan
pembangunan Pasar Blora bisa menelan dana Rp 30 miliar lebih. “Jika mendesak
untuk dibangun, maka yang membangun harus pemkab sendiri. Jangan diserahkan
kepada pihak investor, karena nantinya pendapatan pasar itu akan masuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan kata lain dengan pembangunan pasar, maka
konsekwensinya harus mampu meningkatkan PAD,” jelasnya.
Dirinya
tidak mau dengan pembangunan pasar yang menelan dana besar namun pendapatannya
untuk PAD justru turun. Perlu adanya komitmen dari dinas terkait untuk
meningkatkan PAD sektor pasar misalnya dengan manaikkan retribusi kebersihan.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar