Aksi Ki Sarjono saat memainkan wayang krucil di Blok T dalam acara Wayangan Malam Jumat Pon, Kamis (15/10) semalam kerjasama PEPADI Kabupaten Blora. (teg-ib) |
H.Sukarno Ketua PEPADI Kabupaten Blora saat membuka wayangan
malam Jumat Pon di Blok T, Kamis (15/10) semalam mengemukakan bahwa saat ini
regenerasi dalang wayang krucil di Blora bisa dibilang nol. Belum ada
dalang-dalang muda yang serius mengembangkan dan meneruskan budaya khas gagrak
Blora ini.
H.Sukarno Ketua PEPADI Kabupaten Blora saat sambutan menyampaikan keinginannya untuk membuka bimbingan wayang krucil. (rs-ib) |
“Sampai saat ini tinggal 4 dalang yang masih aktif memainkan
krucil. Kebanyakan mereka sudah sepuh-sepuh (tua-red). Kami dari PEPADI dan
keempat dalang krucil senior ini sepakat membuka diri kepada siapapun para
pemuda yang ingin belajar krucil untuk datang menghubungi PEPADI,” lanjutnya.
Pihaknya mempersilahkan jika ada anak-anak yang ingin belajar
wayang krucil bisa berhubungan dengan PEPADI. Bisa datang langsung ke sekretariat
PEPADI di Jl.Gatot Subroto Lorong 2 No.50 Tambahrejo Blora untuk koordinasi pelatihan wayang
krucil.
Untuk diketahui dalam pementasan wayang krucil semalam di Blok T
menampilkan dalang Ki Sarjono dari Karangjati dengan lakon Brawijaya Bali
Kraton. Acara berlangsung mulai 21.00 WIB dan dipadati masyarakat umum yang
penasaran dengan penampilan pentas wayang krucil karena sudah jarang
ditampilkan.
Dhimas (23) salah satu warga Kauman Blora yang malam itu nonton
wayang krucil di Blok T mengungkapkan bahwa ia bersama teman-temannya ingin tahu
aksi wayang yang terbuat dari kayu ini. “Saya sudah sering nonton wayang kulit,
sedangkan untuk wayang krucil ini belum pernah nonton. Sehingga saya tertarik
untuk menonton ke Blok T dan ternyata lucu dan unik,” ungkap Dhimas sambil
tersenyum. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar