Home » , » Debit Waduk Tempuran Menyusut, PDAM Blora Kelimpungan Cari Sumber Air

Debit Waduk Tempuran Menyusut, PDAM Blora Kelimpungan Cari Sumber Air

infoblora.id on 6 Okt 2015 | 08.00

Debit air Waduk Tempuran Blora sudah menipis sehingga tak layak untuk sumber PDAM. (rs-ib)
BLORA.  Menyusutnya debit air Waduk Tempuran membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kebingungan dalam mamasok kebutuhan air bersih ribuan pelanggan yang tersebar di Kota Blora dan sekitarnya. Air waduk yang biasanya diolah menjadi bahan baku air bersih kini kondisinya sudah surut akibat kemarau berkepanjangan sehingga tak diperbolehkan lagi disedot untuk PDAM.

Jika terus disedot untuk PDAM, areal persawahan di sekitar waduk akan ikut kekeringan dan tanggul waduk sendiri bisa rusak karena tanahnya muncul rekahan-rekahan. Sehingga air waduk dipertahankan dengan kedalaman air sekitar 2 meter dan PDAM berhenti menyedot air waduk.

Direktur Utama PDAM Tirta Amerta Blora, Eko Budi Ristiyawan menyebutkan bahwa saat ini PDAM kekurangan sumber air bersih untuk diolah dan disalurkan kepada para pelanggan. Akibatnya ribuan pelanggan tidak bisa menikmati air bersih karena air tidak jalan.

“Persediaan air waduk Tempuran sebagai sumber pasokan air bersih sudah menipis dan tidak diperbolehkan lagi untuk PDAM. Terpaksa kami berusaha mencari alternatif lain sambil menunggu hujan segera datang agar debit air waduk bisa bertambah kembali. Saya harap para pelanggan memaklumi keadaan ini, karena memang sedang musim kemarau,” jelas Eko Budi R, Selasa (6/10).

Sementara itu, Irfan salah satu pelanggan PDAM di Desa Ngadipurwo mengatakan bahwa sudah beberapa bulan ini saluran air pam di rumahnya tersendat. “Sudah lama air pamnya tidak keluar, sesekali keluar justru airnya kotor dan tidak layak untuk keperluan MCK. Kami menyesalkan hal ini, sudah bayar tapi air yang keluar malah kotor,” ungkap Irfan.

Irfan meminta agar PDAM jika mengalami kesulitan sumber air bersih jangan sampai menyalur kan air kotor ke pelanggan yang tidak layak pakai. “Mending diputus saja aliran airnya jika tidak punya sumber air bersih saat kemarau, daripada kami diberi air kotor. Ini merugikan dari sisi kesehatan,” pintanya.

Untuk diketahui sejak akhir Mei hingga awal Oktober ini wilayah Blora mengalami musim kemarau. Banyak sumur-sumur warga mengering bahkan ribuan hektar lahan pertanian “bero” tanpa ditanami tanaman karena tidak adanya air. Begitu juga dengan PDAM kesulitan mencari sumber air bersih. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved