Ki Dalang Mudho Sutarno memainkan adegan goro-goro dalam lakon Kresno Gugah saat memeriahkan wayang kulit Suronan di Kelurahan Mlangsen, semalam. (rs-ib) |
Suparjo (43) mengaku jauh-jauh dari Ngawen datang bersama saudaranya
untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit 1 Suro. “Wayangan 1 Suro di Mlangsen
ini sudah dikenal rutin bertahun-tahun lamanya sehingga kami yang tinggal jauh
pasti sudah tahu bahwa acara ini digelar hari ini (kemaren-red). Waktunya tidak
pernah berubah, tiap 1 Suro malam,” kata Suparjo.
Ia menambahkan bahwa sebenarnya dari rumah belum tahu siapa dalang dan
lakon apa yang akan dimainkan. Dirinya hanya berpatokan setiap 1 Suro pasti ada
wayang kulit di Koplakan - Pasar Pitik Mlangsen dan selalu menyempatkan diri
hadir bersama tetangga ataupun saudara.
Hal yang sama juga diungkapkan Tarjiman (38) warga Kecamatan Jepon,
bersama anaknya yang gemar menonton wayang ia rela jauh-jauh naik sepeda menuju
Jl.Kenanga Mlangsen di selatan Alun-alun Blora. “Walaupun ini hanya acara rutin
kelurahan, bukan agenda kabupaten. Tetapi sudah dikenal setiap 1 Suro pasti
Mlangsen wayangan sehingga banyak masyarakat menunggunya. Di Blora hanya ada di
Mlangsen ini mas,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi
dan Informatika (DPPKKI) Blora Slamet Pamudi mewakili Penjabat (Pj) Bupati Blora
dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah kabupaten mendukung penuh
kegiatan wayang kulit Suronan di Kelurahan Mlangsen.
“Saya mewakili Bupati mengucapkan terimakasih kepada panitia atas
digelarnya acara ini. Wayangan di Mlangsen memang sudah melegenda di Blora
setiap 1 Muharram atau 1 Suro dan sudah sepantasnya pemerintah kabupaten
memberikan dukungan untuk kelangsungan kegiatan ini setiap tahunnya. Acara ini
sebagai wujud syukur masyarakat karena datangnya tahun baru Islam dan tahun baru
Jawa. Semoga rasa syukur ini bisa mendatangkan keselamatan dan keberkahan bagi
warga Blora umumnya dan warga Mlangsen khususnya,” kata Slamet Pamudji.
Ketua Panitia Suronan Kelurahan Mlangsen, Soebekti menjelaskan bahwa wayangan
merupakan puncak rangkaian peringatan 1 Muharram 1437 H dan 1 Suro 1949.
Sebelumnya pada malam 1 Suro digelar kirab pusaka keliling wilayah Kelurahan
Mlangsen tengah malam. Rabu siang kemarin digelar arak-arakan seni barongan
dari Kantor Lurah menuju Jl.Kenanga lokasi pementasan wayang, dan malam harinya
baru ditutup dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan menghadirkan
Ki Dalang Mudho Sutarno dari Menden Kradenan.
Dengan membawakan lakon Kresno Gugah, acara yang dilaksanakan mulai
pukul 21.00 WIB tersebut dipadati penonton di depan, kanan-kiri bahkan belakang
panggung. Semua tampak terhibur dengan aksi dalang yang merupakan mantan Kades
Mendenrejo ini. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar