Satu rumah milik Kartono habis terbakar Sabtu (10/10) kemarin akibat konsleting listrik. (riy-ib) |
“Saya lihat api sudah besar dari rumah bagian tengah. Saat
kejadian rumah keadaan kosong karena pemilik rumah pergi ke sawah. Kejadian
tadi sekitar 07.30 dan diperkirakan dari hubungan arus pendek dari rumah bagian
tengah,” jelas Kepala Desa Tlogowungu Sriyadi.
Menurutnya saat warga melihat kobaran api semakin membesar
langsung melakukan pemadaman dengan alat seadanya sambil menyelamatkan
barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
“Saya bersama warga langsung menyelamatkan dan mencoba memadamkan api dengan alat
seadanya,sambil menunggu tim pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)datang untuk memadamkan api yang sudah menjalar semakin
besar,” ungkapnya.
Selain rumah Kartono yang terbakar habis ada 3 rumah milik warga
yang juga ikut terbakar namun bisa diselamatkan oleh para warga dan para
petugas pemadam kebakaran, yaitu rumah milik Suhardi, Sumbi dan Suyuti. Ketiga
rumah tersebut mengalami kerusakan ringan.
“Karena kejadian, 3 rumah mengalami kerusakan ringan sedangkan
rumah milik Kartono ludes terbakar dan hanya menyisakan bangunan teras rumah
saja,” lanjutnya.
Tak berselang lama, dua unit mobil pemadam kebakaran dan dua
mobil tangki air milik BPBD Kabupaten Blora
datang untuk memadamkan api yang membakar rumah milik warga.
“Api terlalu cepat merambat karena kondisi angin yang cukup
kencang sehingga rumah yang terbuat dari kayu tersebut habis dilalap sijago
merah. Sehingga pemadaman tidak bisa dilakukan maksimal,” bebernya.
Sementara itu dengan kejadian tersebut kerugian ditaksir
mencapai 125 juta dengan rincian 100 juta dialami oleh Kartono, Suhardi 10
juta, Sumbi 10 juta dan Suyuti 5 juta.
“Alhamdulillah api cepat bisa dipadamkan sehingga tidak merambat
ke rumah warga lainya yang memang lokasinya padat. Dengan kejadian ini kami
menghimbau para warga untuk lebih berhati-hati dan megecek kondisi rumah sebelum
meninggalkan rumah,” pungkasnya. (riy-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar