Home » , , » Krisis Air Bersih di Musim Kemarau Pengaruhi Proses Produksi Batik di Blora

Krisis Air Bersih di Musim Kemarau Pengaruhi Proses Produksi Batik di Blora

infoblora.id on 9 Okt 2015 | 10.00

Perajin batik tulis di Blora kesulitan dalam pemenuhan air bersih untuk proses produksi. (rs-ib)
BLORA. Wilayah Kabupaten Blora meski sudah beberapa kali diguyur hujan, namun belum berpengaruh besar terhadap ketersediaan air bersih di sumur-sumur milik warga dan sumber air lainnya. Krisis air bersih di sebagian wilayah juga masih terus terjadi bahkan para perajin batik Blora juga merasakan dampaknya.

Proses produksi batik yang memerlukan banyak air bersih pada tahap “nglorod” atau melepas malam agar motif batik kelihatan juga terganggu. Para perajin harus mencari air bersih sampai ke lokasi yang jauh bahkan terpaksa membeli air bersih untuk produksi batik. Pada akhirnya biaya produksi meningkat sehingga pendapatan menurun karena tidak memungkinkan menaikkan harga produk.

Seperti yang dialami perajin batik tulis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Nimas Barokah Kelurahan Beran, Kecamatan Blora Kota. Mereka paling sedikit membutuhkan 5 jerigen air atau 10 ember dalam sekali proses nglorod sebanyak 10 hingga 20 lembar kain batik.

Proses nglorod batik yang memerlukan banyak air bersih. (rs-ib)
“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saya dan suami sampai membuat sumur belik di dasar Sungai Lusi yang mengering. Bahkan beli air jerigen beberapa kali dengan harga Rp 20.000 per becak agar kualitas batik tetap bagus dan pelanggan puas,” kata Anna Nimas, Jumat (9/10).

Dia mengakui musim kemarau tahun ini lebih parah dibanding kemarau tahun lalu. Menurutnya kalau pengusaha batik yang sudah besar tentu tidak begitu kesulitan memperoleh air bersih karena modalnya pasti juga besar untuk cari air. Namun para perajin kelas kecil seperti dirinya tentu saja kesulitan dan berharap ada bantuan penyaluran air bersih di wilayahnya.

“Dulu pernah ada dua kali truk tangki air bersih yang memberikan bantuan air bersih kesini. Namun hingga sekarang belum ada lagi, padahal kami masih terus membutuhkan air bersih. Semoga ada kepedulian dari dinas terkait dan semoga hujan segera turun dengan intensitas yang tinggi agar kemarau ini segera berlalu,” jelasnya.

Sementara itu, Sri Rahayu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora saat dihubungi terpisah menjelaskan bahwa saat ini memang kemarau belum berakhir di Blora. Pihaknya masih terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan.

“Kami salurkan air bersih ke desa-desa yang telah mengajukan bantuan ke BPBD. Kalau ada yang masih kesulitan air bersih, silahkan lapor ke kepala desa agar pihak desa menghubungi BPBD sehingga bantuan bisa segera dikoordinasikan,” kata Sri Rahayu. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved