Perayaan tradisi suronan masyarakat sedulur sikep Samin dipimpin sesepuh Mbah Lasiyo. (foto-rs) |
Bertempat di Pendopo Kampung Samin Karangpace, ratusan warga sikep
berkumpul sejak pukul 19.00 WIB untuk mengawali tradisi dengan menggelar
syukuran yaang dilengkapi dengan beberapa jenis makanan sebagai syarat
dilangsungkannya Suran Sikep. Seperti tumpeng, ambeng, bubur 4 warna sebagai
perlambang 4 penjuru arah kiblat manusia, ingkung ayam, serta berbagai jajanan
dan buah-buahan.
Dipimpin sesepuh Samin Engkrek, Mbah Lasiyo, semua warga yang hadir
menggunakan pakaian serba hitam itu duduk bersila melingkar di dalam pendopo
untuk berdoa bersama memanjatkan harapan agar di tahun baru ini semua diberi
kelancaran rejeki, kesehatan, dan keamanan. Mbah Lasiyo memandunya dengan
bahasa jawa yang sarat makna.
Usai pengukuhan paguyuban Nunggal Roso, Mbah Lasiyo serahkan tokoh wayang Pangeran Benowo. (foto-rs) |
Poso, Ketua Paguyuban Nunggal Roso menyampaikan bahwa tujuan
dibentuknya peguyuban tersebut adalah untuk wahana pelestarian tradisi, laku
urip lan budaya sedulur sikep yang ada di Karangpace Klopoduwur.
“Dengan pengukuhan paguyuban Nunggal Roso, kami ditugaskan sebagai
pelopor pelestarian dan penjaga tradisi yang sudah ada agar kedepan lebih
terorganisir terutama para generasi mudanya,” jelas Poso, Kamis (29/10)
semalam.
Pementasan wayang krucil Ki Dalang Gatot Santoso menghibur warga sedulur sikep Samin saat tradisi suran semalam. (foto-rs) |
Setelah pengukuhan, dilanjutkan acara hiburan yakni pementasan wayang
krucil oleh Ki Dalang Gatot Santoso dengan membawakan lakon Babat Blora,
Gugurnya Pangeran Benowo. Mbah Lasiyo menyerahkan tokoh wayang Pangeran Benowo
kepada dalang untuk memulai pementasan wayang yang terbuat dari kayu dengan
iringan gamelan laras slendro.
Ratusan warga yang hadir ikut menikmati hiburan dengan suguhan
makanan tradisional yang ditata rapi di selatan pendopo. Terkhusus menu nasi
jagung, sayur bening, botok, urapan, ikan asin, sambel dan beberapa menu
lainnya diserbu para undangan dengan menggunakan alas makan daun jati, membuat
siasa kesederhaan itu menyatu dengan alam.
Hadir dalam kesempatan itu Pj.Bupati Blora yang diwakili oleh Staf
Ahli Bupati Gundala Wijasena, Ketua Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan
Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Slamet Pamudji, Muspika Kecamatan Banjarejo
serta sejumlah tokoh masyarakat pemerhati budaya samin. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar