Home » , » Tradisi Suran Sedulur Sikep Samin Blora Berlangsung Meriah Namun Tetap Sakral

Tradisi Suran Sedulur Sikep Samin Blora Berlangsung Meriah Namun Tetap Sakral

infoblora.id on 30 Okt 2015 | 10.30

Perayaan tradisi suronan masyarakat sedulur sikep Samin dipimpin sesepuh Mbah Lasiyo. (foto-rs)
BLORA. Masyarakat sedulur sikep Samin yang bermukim di Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Blora mempunyai cara tersendiri dalam merayakan datangnya bulan Suro yang dikenal sebagai tahun barunya orang Jawa. Para keturunan Samin Engkrek tersebut menggelar tradisi Suronan atau Suran pada malam Jumat Pahing, Kamis (29/10) semalam.

Bertempat di Pendopo Kampung Samin Karangpace, ratusan warga sikep berkumpul sejak pukul 19.00 WIB untuk mengawali tradisi dengan menggelar syukuran yaang dilengkapi dengan beberapa jenis makanan sebagai syarat dilangsungkannya Suran Sikep. Seperti tumpeng, ambeng, bubur 4 warna sebagai perlambang 4 penjuru arah kiblat manusia, ingkung ayam, serta berbagai jajanan dan buah-buahan.

Dipimpin sesepuh Samin Engkrek, Mbah Lasiyo, semua warga yang hadir menggunakan pakaian serba hitam itu duduk bersila melingkar di dalam pendopo untuk berdoa bersama memanjatkan harapan agar di tahun baru ini semua diberi kelancaran rejeki, kesehatan, dan keamanan. Mbah Lasiyo memandunya dengan bahasa jawa yang sarat makna.

Usai pengukuhan paguyuban Nunggal Roso, Mbah Lasiyo serahkan tokoh wayang Pangeran Benowo. (foto-rs)
Berbeda dengan Suran tahun sebelumnya, usai syukuran di pendopo, acara dilanjutkan dengan ceremonial pelantikan paguyuban Sedulur Sikep Samin “NUNGGAL ROSO” yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, nyanyian tembang jawa religius yang penuh keheningan, dan pementasan wayang krucil semalam suntuk.

Poso, Ketua Paguyuban Nunggal Roso menyampaikan bahwa tujuan dibentuknya peguyuban tersebut adalah untuk wahana pelestarian tradisi, laku urip lan budaya sedulur sikep yang ada di Karangpace Klopoduwur.

“Dengan pengukuhan paguyuban Nunggal Roso, kami ditugaskan sebagai pelopor pelestarian dan penjaga tradisi yang sudah ada agar kedepan lebih terorganisir terutama para generasi mudanya,” jelas Poso, Kamis (29/10) semalam.

Pementasan wayang krucil Ki Dalang Gatot Santoso menghibur warga sedulur sikep Samin
saat tradisi suran semalam. (foto-rs)
Kepada pengurus paguyuban, Mbah Lasiyo memberikan wejangan agar para anggota tetap menjaga laku urip, tidak berbohong, jujur, dan setia menjalankan ajaran panca walika yang selama ini diyakini sebagai pedoman hidup selaras dengan alam dan manusia.

Setelah pengukuhan, dilanjutkan acara hiburan yakni pementasan wayang krucil oleh Ki Dalang Gatot Santoso dengan membawakan lakon Babat Blora, Gugurnya Pangeran Benowo. Mbah Lasiyo menyerahkan tokoh wayang Pangeran Benowo kepada dalang untuk memulai pementasan wayang yang terbuat dari kayu dengan iringan gamelan laras slendro.

Ratusan warga yang hadir ikut menikmati hiburan dengan suguhan makanan tradisional yang ditata rapi di selatan pendopo. Terkhusus menu nasi jagung, sayur bening, botok, urapan, ikan asin, sambel dan beberapa menu lainnya diserbu para undangan dengan menggunakan alas makan daun jati, membuat siasa kesederhaan itu menyatu dengan alam.

Hadir dalam kesempatan itu Pj.Bupati Blora yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Gundala Wijasena, Ketua Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI)  Slamet Pamudji, Muspika Kecamatan Banjarejo serta sejumlah tokoh masyarakat pemerhati budaya samin. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved