Tim Tagana dan Polsek Cepu mengevakuasi jasad wanita tak dikenal dari taman Terminal Cepu. (ag-ib) |
Agung Tri, salah satu staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Blora yang saat itu turut membantu Tagana dan Polsek Cepu mengevakuasi
jasad wanita tersebut mengungkapkan bahwa sebelum ia tewas ada yang dengar
wanita tersebut mengeluhkan sakit.
“Orang-orang di terminal tahunya dia istirahat tiduran di taman sebelah
selatan terminal. Namun beberapa waktu kemudian sudah tidak bernyawa.
Kemungkinan memang sedang menderita sakit dan tidak sempat mendapatkan
perawatan,” jelas Agung Tri.
Setelah mendapatkan laporan, Polsek bersama Tagana langsung meluncur
melakukan olah TKP. Namun saat diperiksa tidak ada satu pun kartu identitas pengenal
di tubuh wanita itu. Kemudian jasad dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa
apakah ada tanda-tanda perampokan berujung pembunuhan atau tidak.
“Logikanya seorang yang naik bus pasti bawa dompet dan ada kartu
pengenal identitas diri. Tetapi di jasad wanita ini sudah tidak ditemukan
apa-apa. Hanya pakaian saja yang masih dikenakannya. Untuk memastikan apakah
ini korban perampokan, hipnotis atau lainnya, maka kami lakukan visum di RSU.dr.Soeprapto
Cepu,” kata Kapolsek Cepu AKP Andi Kadesma.
Ia berharap jika ada warga yang kehilangan anggota keluarga dengan
ciri-ciri berambut putih, memakai baju kebaya dan jarik batik cokelat, umur
60-65, serta tinggi badan sekitar 165 cm untuk segera lapor ke polisi. Sampai
saat ini jasad masih berada di kamar mayat RSU dr.Soeprapto Cepu.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar