BLORA. Hari Wayang Dunia yang diperingati setiap 7 November
setiap tahunnya sejak ditetapkannya wayang sebagai warisan budaya dunia oleh
Unesco pada 7 November 2003 lalu, kini akan diperingati dengan spektakuler dan
meriah oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Blora.
Tidak tanggung-tanggung, semua potensi pewayangan yang
ada di Kabupaten Blora akan dikerahkan untuk mendukung kemeriahkan peringatan
Hari Wayang Dunia 2015 ke 12 tahun ini. Setidaknya ada 15 dalang dan 60 sinden
yang akan pentas dalam layar panjang layaknya pemecahan rekor MURI.
Puncak perayaannya akan digelar pada Minggu malam
Senin (8/11) mendatang di panggung terbuka Blok T (eks Terminal Lama) Kota
Blora. PEPADI akan membuat layar panjang untuk menampilkan 15 dalang tersebut
dengan teknis main bergantian. Sedangkan lakon yang akan dimainkan adalah Wahyu
Cakraningrat.
Ketua PEPADI Kabupaten Blora, H Sukarno menjelaskan
bahwa tahun ini akan membuat peringatan Hari Wayang Dunia yang meriah di Blora.
“Potensi seniman pewayangan di Blora cukup banyak, bahkan di setiap kecamatan
memiliki dalang dan sinden-sinden lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan
seniman luar,” kata H Sukarno, Selasa (3/11).
Bermodal itu, menurutnya PEPADI ingin menunjukkan
potensi pewayangan Blora di depan masyarakat umum. Dengan moment Hari Wayang
Dunia, pihaknya ingin mengenalkan dan memberikan suguhan hiburan tradisional
yang spektakuler bahwa Blora juga sebagai pusat pelestarian seni budaya wayang
kulit.
Sementara itu, Nuryanto seorang dalang dari Desa
Purwosari Kecamatan Blora Kota yang juga anggota PEPADI mengemukakan dalam
pelaksanaan pentas wayang kulit spektakuler nanti setiap kecamatan dianjurkan
untuk mengirimkan 1 dalang untuk ikut serta tampil di Blok T besok Minggu malam
(8/11).
Adapun Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan
Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, melalui
Kepala Bidang Kebudayaan, Suntoyo menyatakan dukungannya terhadap kegiatan yang
akan diselenggarakan PEPADI.
“Ini kegiatan yang bagus untuk nguri-nguri atau
melestarikan potensi seni budaya khususnya wayang kulit di Kabupaten Blora.
Kami mengapresiasi dan siap mendukung untuk turut serta menyukseskan acaranya
nanti,” kata Suntoyo. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar