Sosialisasi pajak oleh KPP Pratama Blora dikemas dalam pementasan wayang kulit dalam rangka HORI 69 dan HUT KPP Pratama ke 8, semalam. (foto: tio-ib) |
BLORA. Malam puncak peringatan HORI (Hari Oeang Republik
Indonesia) ke 69 dan Hari Ulang Tahun Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Blora yang ke 8, dimeriahkan dengan pagelaran ringgit
wacucal sedalu natas atau
pementasan wayang kulit semalam suntuk yang diisi dengan berbagai bentuk
sosialisasi tentang pajak, Senin (2/11) semalam.
Menampilkan dalang kondang Ki Sigid Ariyanto dari
Rembang, pementasan wayang di halaman KPP Pratama Blora dengan 6 pesinden dan
bintang tamu Bagong Banyubiru Ambarawa semalam berhasil menyedot perhatian
masyarakat untuk memadati lokasi pentas hingga dini hari.
Lampahan atau lakon Sang Pamomong dimainkan dengan
menarik dan atraktif oleh sang dalang. Sosialisasi perpajakan pun disampaikan
agar masyarakat semakin taat untuk melakukan pelaporan aset dan pembayaran
pajak.
“Kantor pajak itu tidak untuk ditakuti, tapi untuk
didekati. Karena dari pajaklah sebagian besar keuangan negara berasal,
kesemuanya itu dipakai untuk pendanaan pembangunan mulai infrastruktur,
pendidikan, kesehatan daln lainnya. Sehingga ketertiban dan kepatuhan
masyarakat terhadap pajak sangat kami harapkan,” jelas Kepala KPP Pratama,
Udianto sesaat sebelum pementasan wayang kulit, Senin malam (2/11).
Sementara itu, tokoh Bagong Banyubiru sebagai bintang tamu dagelan di tengah pementasan wayang kulit bagian limbukan cangik ikut menyampaikan bahwa tahun 2015 ini KPP Pratama Blora sedang melaksanakan tahun pembinaan pajak.
Sementara itu, tokoh Bagong Banyubiru sebagai bintang tamu dagelan di tengah pementasan wayang kulit bagian limbukan cangik ikut menyampaikan bahwa tahun 2015 ini KPP Pratama Blora sedang melaksanakan tahun pembinaan pajak.
Sebelum pementasan wayang, KPP Pratama serahkan santunan dan bantuan untuk anak yatim dan warga miskin. (foto: tio-ib) |
“Ayo podo sregep laporan aset lan
bayar pajak ing KPP Pratama Blora. Tahun 2015 saat ini sedang diberlakukan
pembinaan wajib pajak yang salah satunya diadakan pemutihan atau penghapusan
sanksi keterlambatan pembayaran pajak. Pajak pokoknya tetap harus dibayar
tetapi dibebaskan sanksi atau dendan keterlambatan bayar pajak,” kata Bagong.
Adapun Penjabat (Pj) Bupati Blora
yang hadir dengan diwakili Asisten 1 Bondan Soekarno menjelaskan bahwa dengan
adanya penetapan APBN 2016 beberapa hari lalu tentu saja akan berpengaruh
terhadap target pendapatan pajak di KPP Pratama Blora.
“APBN telah ditetapkan pemerintah
pusat, tentu saja target pendapatan negara dari sektor pajak akan naik. Ini
yang menjadi tugas KPP Pratama Blora. Semoga di usia ke 8 ini, KPP Pratama
Blora bisa meningkatkan kinerja yang lebih bagus dan lebih dekat dengan
masyarakat dengan terus mensosialisasikan pentingnya pajak bagi negara,” ungkap
Bondan Soekarno.
Sebelumnya beberapa kegiatan dalam
memperingati Hari ORI ke 69 dan HUT KPP Pratama Blora ke 8 telah dilaksanakan,
diantaranya upacara Hari ORI ke 69 pad Jumat (30/10) lalu, kegiatan sosial
donor darah, serta pemberian bantuan atau santunan kepada anak yatim dan warga
miskin yang ada di lingkungan KPP Pratama Blora.
Hadir dalam acara tersebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora, Forkopimcam Blora, Camat Jepon, Kabid Kebudayaan DPPKKI Blora, Kepala PEPADI Blora, jajaran KPP Pratama Blora serta masyarakat umum. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar