Pemulangan warga eks Gafatar dari Kalimantan, ternyata ada 4 warga Blora di dalamnya. (foto: is-ib) |
Keputusan Pemprov
Kalbar untuk memulangkan semua anggota eks Gafatar ke Pulau Jawa pun turut
memulangkan ratusan orang ke Jawa Tengah, dimana ada 4 warga Blora berada
didalamnya. Sesampainya di Jateng, mereka pun ditampung dan dikarantina di
asrama haji Donohudan Boyolali sebelum dipulangkan ke masing-masing
kota/kabupaten.
Sedangkan berdasarkan
instruksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pemulangan anggota eks Gafatar ke
kota/kabupaten harus melalui proses penjemputan dari pemerintah daerah.
Sehingga pada Sabtu (30/1) kemarin Pemkab Blora melalui Kantor Kesbangpol dan
beberapa dinas terkait melakukan penjemputan 4 warga Blora ke Asrama Donohudan
Boyolali.
Keluarga eks Gafatar asal Blora yang dipulangkan. (foto: humbla) |
“Kami dari
Kesbangpol bersama Polres Blora dan Kodim 0721 Blora menjemput 4 warga eks
Gafatar untuk pulang ke kampung halamannya. 4 orang ini aslinya warga Desa
Bogowanti Kecamatan Ngawen, namun sejak tahun 2007 merantau ke Jakarta,” kata
Anang, kemarin.
Bersama Kanit 1 Sat
IK Aiptu Agus Wibowo wakil Polres Blora dan Dan Unit Kodim 0721 Blora Letda Inf
Lukman Hakim, tim Kesbangpol Blora melakukan penjemputan ke Donohudan Sabtu
siang kemarin.
Berdasarkan data
yang diterima, keempat warga eks Gafatar asal Desa Bogowanti Kecamatan Ngawen
tersebut masih satu keluarga yang terdiri dari Bapak, Ibu dan kedua anaknya.
Mereka adalah Suwardi (40), Titin Nurmiati (34), dan kedua anaknya Dini
Nurhayati (12) dan Muhammad Dewan Setiawan (6).
“Setelah kami
jemput, keempat warga eks Gafatar langsung kami serahkan kepada keluarga dan
kerabatnya di Balaidesa Bogowanti Kecamatan Ngawen dengan disaksikan Camat
Ngawen Sunanto, Kapolsek Ngawen AKP Zuwono, Kasat Intel Polres Blora AKP Sigit,
Kepala Desa Bogowanti Suyitno, serta para tokoh masyarakat setempat,” lanjut
Anang.
Dalam sambutannya,
Anang mengatakan bahwa dirinya mewakili Penjabat (Pj) Bupati berkewajiban
mengembalikan warga eks Gafatar kepada keluarganya di Desa Bogowanti. Ia
berpesan agar Camat Ngawen dan perangkat desa setempat untuk terus memantau
serta memberikan pembinaan seperti halnya masyarakat umum lainnya.
“Ini warga anda,
jangan diperlakukan beda. Bimbing agar mereka bisa kembali hidup normal tanpa
ada tekanan sosial dari lingkungan,” tegas Anang.
Sementara itu Camat
Ngawen Sunanto berpesan kepada Daman ayah keluarga eks Gafatar untuk melakukan
pendampingan dan pembinaan. Jangan ada diskriminasi di dalam lingkup keluarga. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar