![]() |
Kerusakan jalan nasional ruas Blora-Cepu di timur Jembatan Timbang Sambong, dekat SMP Negeri 1 Sambong yang memprihatinkan. (foto: jo-infoblora) |
Seperti yang
dikeluhkan warga ketika melintasi Jl.Blora-Cepu km 25 sampai km 28 masuk
wilayah Kecamatan Sambong atau sekitar Jembatan Timbang Sambong hingga SMP
Negeri 1 Sambon banyak dijumpai titik-titik kerusakan jalan berupa lubang,
kubangan, hingga jalan berlumpur terutama saat usai hujan turun.
Arsanto (24) warga
Blora yang bekerja di Surabaya mengaku hampir seminggu sekali melewati jalur
utama Blora-Cepu ini. Ia mengeluhkan buruknya konstruksi jalan di setelah
Jembatan Brosot hingga mendekati SMP Negeri 1 Sambong.
“Kabarnya tahun ini
sudah menjadi jalan nasional, tetapi kenapa belum diperbaiki juga. Terlebih
saat musim hujan seperti ini banyak muncul kubangan air yang menutupi lubang di
tengah jalan,” keluhnya.
Ia juga menyayangkan
sedikitnya lampu penerang jalan saat malam hari yang membuat suasana jalan yang
mayoritas di tengah hutan ini menjadi gelap. “Jalannya sudah rusak banyak
lubang tertutup air, diperparah penerangan jalan yang minim. Banyak pengendara
jalan jatuh terjebak lubang. Ini membahayakan,” tegasnya.
Dirinya meminta
Pemkab Blora melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bisa melaporkan kerusakan jalan
nasional ini kepada Bina Marga Kementerian PU. Tidak lain agar perbaikannya
bisa segera dilakukan.
“Sama-sama jalan
nasionalnya kok beda konstruksinya. Padangan-Bojonegoro itu bisa bagus dan
halus, kenapa Blora-Cepu di sebelah barat Padangan tidak bisa bagus?,”
tanyanya.
Hal yang sama
diungkapkan Rizky (26) warga Cepu yang sering mengendarai sepeda motor menuju
Blora. Ia paling sebal jika usai hujan banyak air yang mengalir di tengah
jalan. Banyak drainase yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga air justru
mengalir di tengah jalan.
“Harusnya jalan itu
bagian tengahnya tinggi dan tepinya semakin rendah sehingga air bisa mengalir
ke drainase yang ada di pinggir jalan. Lha ini jalannya justru bergelombang dan
air hujan mengalir di tengah jalan, persis sungai. Perlu banyak perbaikan,”
harapnya.
Apalagi menurutnya
saat ini di tepi Jl.Blora-Cepu usai dibangun saluran air bersih dari proyek
SPAM yang pengurukan tanahnya kurang padat sehingga tanah bekas galian
menimbulkan lumpur. Sehingga jalan menjadi licin, perlu ekstra hati-hati
melewati jalan ini. (jo-infoblora)
1 komentar:
jangankan jalan provinsi jateng jatim, jalan rembang sd blora aja yg katanya jalan nasional kontruksinya beda. wilayah rembang sd mantingan kontruksinya ada urugan agregat batu kricak 80cm baru diwales hotmix aspal dg tebal bgt, makanya jalan rembang yg baru kuat.sedang jalan sadang,keser medang, sd blora kota, hanya timbunan urugan asal2salan bahkan langsung di aspal hotmix.ya jelas kuat yg di jalan rembang to ya. rembang sd perbatasan blora PU wilayah satker binamarga pati sedangkan blora sd cepu pu binamarga wil pwd. KENAPA HARUS BEDA PERLAKUAN PADAHAL JENIS TANAH SAMA BEBAN SAMA ?
Posting Komentar