SMP Negeri 6 Blora sedang diresahkan kasus penipuan yang menimpa orang tua murid dengan modus anak didik jatuh di toilet dan butuh banyak dana untuk pengobatannya. (foto: is-ib) |
Sejak
Senin (1/2) lalu sebanyak delapan wali murid dihubungi penipu tersebut.
Dalam
melancarkan aksinya, sang penipu menghubungi orang tua siswa dan mengabarkan
anaknya jatuh di toilet sekolah. Lantaran
terluka parah gegar otak, sang siswa harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sang penipu menyebutkan rumah sakit harus membeli sebuah alat dengan harga
puluhan juta rupiah untuk mengoperasi siswa itu. Sebuah
rekening bank dicantumkan dan orang tua siswa diminta mentransfer uang untuk
pembelian alat tersebut.
“Tentu
saja itu aksi penipuan, karena kenyataannya tidak ada siswa kami yang jatuh di
kamar mandi,” ujar Kepala Sekolah SMPN 6 Blora Sudiyono, Kamis (4/2).
Dari
informasi yang diterimanya, Sudiyono menyebut, sudah ada beberapa wali murid
yang memenuhi permintaan sang penipu untuk mentransfer uang. ‘’Ada yang
mentransfer Rp 2 juta hingga Rp 4 juta dari yang diminta sekitar Rp 19-an
juta,’’ ungkapnya.
Menyikapi
aksi penipuan tersebut, pihak sekolah SMPN 6 mengeluarkan surat edaran kepada
seluruh orang tua siswa. “Jangan langsung percaya saat mendapatkan kabar
tersebut. Langsung cek saja ke sekolah untuk memastikan kebenarannya,” tegas
Sudiyono.
Pihaknya juga menyarankan kepada orang tua atau wali murid yang telah menjadi korban penipuan untuk membuat laporan ke pihak kepolisian agar kasus ini bisa segera dilacak dan dibekuk pelakunya. (Abdul Muiz-SM | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar