Dialog interaktif pembentukan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Blora. (foto: ag-infoblora) |
Hal ini
dilatarbelakangi oleh penurunan tingkat hunian hotel dan pariwisata di
Kabupaten Blora. Pasalnya selama ini dunia perhotelan di Kabupaten Blora,
khususnya Cepu hanya mengandalkan hunian tamu dari industri minyak dan gas
(migas).
Berdasarkan
informasi yang diperoleh, disaat kegiatan industri migas banyak dilakukan di
Blok Cepu, tingkat hunian hotel bisa mencapai 70 persen hingga 80 persen. Namun
kini banyak hotel yang tingkat huniannya menurun hingga 30 persen, karena
kegiatan eksplorasi migas mulai berkurang.
Para pengusaha hotel dan restoran se Kabupaten Blora berkumpul membentuk PHRI Cabang Blora. (foto: ag-infoblora) |
General
Manager Hotel Arra Amandaru Cepu, Heri Kristanto menyampaikan bahwa ketika
industri migas berakhir, hotel menjadi sepi, dan pariwisata di Cepu pun menjadi
lesu. Oleh karena itu perlu adanya pengoptimalan potensi pariwisata yang ada di
Kabupaten Blora.
Dalam
sambutannya, Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si menyampaikan bahwa Blora
memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Apalagi Cepu merupakan
wilayah bersejarah di dunia perminyakan di Indonesia, ada sumur minyak tua di
Desa Ledok Kecamatan Sambong yang lebih menarik daripada Wonocolo. Pihaknya
akan mendukung penuh pengoptimalan promosi pariwisata untuk mendukung
keberlangsungan industri perhotelan dan restoran.
“Hotel tidak
boleh hanya mengandalkan sektor hunian migas saja. Kita harus bersatu untuk
membuat terobosan promosi potensi wisata di Kabupaten Blora agar bisa
meningkatkan kunjungan wisatawan kesini. Sehingga akan berdampak pada peningkatan
hunian hotel,” ucap Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si dalam acara
Kunjungan Kerja Ketua BPD PHRI Jateng di Hotel Arra Amandaru Cepu, Rabu (24/8).
Menurutnya,
Pemkab kedepan akan mengundang konsultan yang pernah menggarap potensi wisata
di Kementerian Pariwisata untuk datang ke Blora. “Kita suguhkan semua potensi
wisata yang kita miliki mulai wisata alam, budaya, kuliner hingga migas. Nanti
oleh konsultan tersebut akan dipilih mana yang paling menarik untuk membranding
dunia pariwisata di Kabupaten Blora,” lanjut Arief Rohman.
Event-event
pariwisata, olahraga dan seni budaya tingkat nasional juga akan kita
selenggarakan. Tolong nanti PHRI juga ikut mempromosikan menjadi satu paket
kunjungan wisata sehingga hunian hotel akan mendapatkan dampak positifnya.
“Dalam waktu
dekat akan ada sederet kegiatan Hari Jadi Kabupaten Blora ke 267, kita akan
banyak event disini. Festival Barongan Nasional, Pawai Budaya, dll, hingga
turnamen bola voli nasional Livoli pada akhir November mendatang. Akan kita
kemas dengan baik,” ujarnya.
Adapun Ketua
BPD PHRI Jateng Heru Isnawan memberikan apresiasi yang positif kepada PHRI
Blora yang akan dibentuk. “Blora ini punya banyak potensi wisata, sayang jika
tidak dikelola dengan bagus dengan paketan yang menarik. Apalagi di Cepu ada
stasiun yang bagus dan kini moda transportasi kereta sedang disenangi karena
kenyamanannya. Harus bisa memanfaatkan stasiun ini menjadi pintu gerbang
kedatangan wisatawan di Kabupaten Blora, bisa kerjasama dengan PT.KAI,”
ucapnya.
Setelah
pembentukan PHRI Blora dan pelantikan selesai dilakukan, kedepan Pemkab beserta
Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI)
akan mengajak seluruh pengusaha hotel dan restoran untuk berkeliling tour ke
sejumlah objek wisata unggulan.
“Sebelum
mereka melakukan promosi, harus kita ajak untuk keliling dahulu guna mengetahui
potensi wisata Blora. Tahun depan kita akan fokus menggarap potensi wisata di
Waduk Greneng dan Sayuran. Selain itu ada juga Desa Wisata Sumur Minyak Tua di
Ledok,” ucap Kabid Pariwisata DPPKKI Blora, Sugiyanto.
Acara
diakhiri dengan foto bersama dan pembagian peta Blora Tourism Map yang
diharapkan bisa dipasang di masing-masing hotel sehingga dapat diketahui para
tamu atau wisatawan. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar