Para kreator dari SMA Negeri 1 Blora, pembuat sandal organik dari limbah serbuk kayu jati menunjukkan hasil karyanya. (foto: teg-ib) |
Ialah
Anggi Sabrina Putri dan Intan Aprilisa Ilhami, dua siswa kelas XI SMA Negeri 1
Blora yang memunculkan ide pembuatan sandal cantik dengan berbahan dasar limbah
serbuk kayu jati. Ide tersebut muncul karena melihat banyak limbah serbuk jati
yang dibuang begitu saja dan dibakar untuk bediang ternak di pedesaan.
“Banyak
limbah serbuk penggergajian kayu jati di Blora yang menumpuk, tidak dimanfaatkan
secara ekonomis. Justru terkadang dibakar untuk keperluan penghangatan kandang
ternak atau bediang. Dari situlah lahir ide untuk menciptakan kerajinan dari
serbuk jati, dan akhirnya kami memilih membuat sandal,” ucap Anggi, kemarin.
Untuk
mewujudkan idenya tersebut, ia bersama rekannya Intan Aprilisa dan guru
pembimbing mulai mempelajari teknik membuat sandal hingga belajar ke perajin
sandal kulit yang ada di Desa Tempellemahbang Jepon.
Setelah
belajar akhirnya dengan dibantu 6 teman lainnya di sekolah, mereka mulai
membuat sandal dengan bahan dasar serbuk limbah kayu jati saat waktu luang atau
istirahat pelajaran berlangsung.
Dengan
cepat, hanya membutuhkan waktu 30 menit sudah bisa menyelesaikan sepasang
sandal dari serbuk jati. Mereka hanya menggunakan alat sederhana seperti
gunting, lem, cetakan kaki, timbangan, karpet bekas, kain oskar serta bahan
utama serbuk limbah kayu jati.
“Awalnya
kami sempat kesulitan melakukan pencampuran serbuk jati dengan lem agar bisa
dicetak untuk dasar sandal. Namun berkat ketekunan dan terus belajar, akhirnya
kini sudah bisa dengan cepat membuatnya. Untuk membuat sepasang sandal, kami
hanya butuh 200 gram serbuk limbah kayu jati,” lanjut Anggi.
Tidak
sampai disini saja, mereka juga mencoba memasarkan produk kerajinan berbahan
dasar serbuk limbah jati ini kepada masyarakat luas melalui media internet.
Tepatnya dengan memanfaatkan media sosial facebook, instagram dan twitter @SandalOrganik. Tidak mahal, sandal
cantik hasil kreasi siswa ini cukup murah dengan harga mulai Rp 30 ribu hingga
Rp 50 ribu.
Hasil
karya ini nampaknya juga didaftarkan untuk mengikuti lomba Toyota Eco Youth
2016 tingkat nasional dan saat ini masuk seleksi 25 besar.
“Alhamdulillah
siswa kami berhasil menciptakan karya dari bahan limbah kayu jati tak terpakai
menjadi sebuah sandal cantik yang mempunyai nilai jual. Ini kebanggaan
tersendiri, apalagi berhasil masuk 25 besar nasional Toyota Eco Youth 2016.
Semoga bisa menang lagi seperti karya kincir tahun lalu,” ujar Ahmad Idris,
guru pembimbing dari SMA Negeri 1 Blora.
Kreasi
siswa SMAN 1 Blora ini dirasa tepat, pasalnya diketahui bersama bahwa Kabupaten
Blora memang dikenal sebagai satu-satunya daerah penghasil kayu jati terbaik di
Indonesia. Keberadaan kayu jati yang melimpah dan kebanyakan untuk keperluan
mebel memang banyak menyisakan limbah berupa serbuk. Sehingga serbuk yang
tadinya dibuang dan dibakar untuk bediang, kini bisa bernilai jual tinggi.
(priyo/rs-infoblora)
1 komentar:
Assalamualaikum dewan redaksi, bisa liputan jamaah haji apa tidak, soalnya hari ini warga desa Denguk pulang dan satu orang meninggal di madinah.
Posting Komentar