Home » , , » Pembentukan Wana Wisata Migas di Desa Ledok Didukung Komisi B DRPD Jateng

Pembentukan Wana Wisata Migas di Desa Ledok Didukung Komisi B DRPD Jateng

infoblora.id on 8 Sep 2016 | 21.04

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng, RM Yudhi Sancoyo bersama tim saat menyampaikan dukungannya kepada Pemkab Blora guna pembentukan wana wisata migas di Desa Ledok. (foto: ag-infoblora)
BLORA. Rencana pembentukan wana wisata migas di Desa Ledok Kecamatan Sambong yang terdiri dari potensi ratusan sumur minyak tua, situs “Magung” yang merupakan sumur minyak pertama di Indonesia dan kolam peninggalan Belanda “Kedungpupur” di kawasan hutan Perhutani KPH Cepu kembali memperoleh dukungan.

Setelah beberapa waktu lalu mendapatkan dukungan dari SKK Migas, Pertamina EP Cepu serta Perhutani saat mengikuti rapat di Kantor Bupati Blora dan menunggu pembuatan master plan kajian wisata, kini dukungan datang dari Komisi B DPRD Jawa Tengah yang membidangi sektor pariwisata.

Tepatnya pada Rabu siang (7/9) pukul 15.00 WIB rombongan Komisi B DPRD Jawa Tengah sebanyak 18 orang datang langsung ke Kabupaten Blora untuk meninjau kondisi potensi wana wisata Desa Ledok yang terkenal dengan ratusan titik sumur minyak tua di tengah hutan jati asri.

Rombongan disambut oleh Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si yang juga mantan anggota Komisi B DPRD Jateng, bersama Plt.Sekda Ir.Sutikno Slamet, Adm Perhutani KPH Cepu, Adm Perhutani KPH Blora, Adm Perhutani KPH Randublatung, SKPD terkait, Anggota DPRD Blora dan Forkopimcam Sambong.

Rombongan Komisi B DPRD Jateng meninjau sumur minyak angguk.
(foto: ag-infoblora)
Kepada mantan teman sekantornya itu, Wabup H.Arief Rohman bersama Plt Sekda Sutikno Slamet memaparkan potensi wisata yang ada di Desa Ledok. Mulai dari kolam peninggalan Belanda Kedungpupur yang kini akan dikembangkan menjadi kolam bermain anak. Pembentukan bumi perkemahan di sekitar Kedungpupur hingga sejarah pengeboran sumur minyak tua yang jumlahnya hampir 300 titik.

“Ledok ini kaya potensi wisata, sejarah pengeboran sumur minyak di Indonesia yang tertua juga ada disini. Meskipun telah dibor ratusan titik sumur minyak tua, ternyata alamnya juga masih hijau dan hutannya masih tebal. Dilengkapi dengan kolam renang tengah hutan peninggalan Belanda. Akan lebih menarik dijadikan wana wisata migas, daripada wisata migas di Wonocolo Bojonegoro yang pencemaran alamnya sudah kritis,” ujar Wabup.

Adapun Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng, RM Yudhi Sancoyo setelah mendengarkan paparan Wabup ternyata sepakat dan setuju jika Desa Ledok akan dikembangkan sebagai wana wisata migas.

“Sumur minyak pertama di Indonesia adanya ya di Ledok ini. Bahkan dahulu Presiden Sukarno pernah meminta tambahan suplay kuota minyak bumi untuk BBM diambilkan dari Ledok ini. Sejarah pengeboran disini cukup tinggi, dan sampai saat ini ada ratusan titik sumur minyak tua yang beroperasi. Bisa dikatakan ini museum alam perminyakan,” ucapnya.

Dirinya bersama teman-teman Komisi B DPRD Jateng akan membantu Pemkab guna membuka komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar upaya pembentukan wana wisata migas di Desa Ledok bisa segera terwujud. Apalagi di Cepu juga ada STEM Akamigas dan Pusdiklat Migas sehingga sudah ada pendidikan akademiknya, dan perlu dilengkapi dengan museum alamnya di Ledok.

Usai pemaparan, rombongan tamu Komisi B DPRD Jateng langsung diajak keliling hutan jati yang asri sambil menonton pengeboran sumur minyak tua baik tradisional ataupun sumur angguk. Sumur minyak tua pertama yang kini dijadikan situs budaya Sumur Magung oleh masyarakat desa sebagai tempat menggelar acara sedekah bumi juga dikunjungi. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved