Warga Mendenrejo berlomba menangkap ikan di pinggiran Sungai Bengawan Solo. (foto: ar-infoblora) |
Keseruan pun tercipta disaat banyak warga
beramai-ramai menceburkan diri ke sungai untuk berebut menangkap ikan. Tidak
hanya apa pemuda, anak-anak dan ibu-ibu pun tidak mau kalah dengan membawa
jala, seser (jaring kecil-red) dan alat penangkap ikan lainnya agar bisa
memperoleh banyak hasil.
Ikan hasil tangkapan pladu yang dihasilkan warga. (foto: ar-infoblora) |
“Ini berkah mas, setiap tahun pasti ada saatnya pladu
dimana ikan teler dan muncul di permukaan. Kita tinggal jaring saja,” ucap
Ahmad, (23) warga Kradenan.
Menurut Ahmad, pladu sering terjadi manakala air
sungai Bengawan Solo saat musim kemarau tiba-tiba naik volume airnya dengan
disertai lumpur, akibatnya sungai menjadi keruh. Air yang keruh inilah yang
diduga menyebabkan ikan-ikan teler.
Tak hanya di Mendenrejo, berkah ikan teler
ini juga dirasakan oleh warga di wilayah lain yang juga dialiri Sungai bengawan
Solo, seperti warga Desa Ngrawoh, Nginggil, bahkan warga Desa Jipangulu
Kecamatan Ngraho Bojonegoro JawaTimur yang berada di seberang Desa Mendenrejo.
Biasanya banyak ikan jendil yang tertangkap saat pladu, namun kali ini tak sebanyak dahulu. (foto: and-infoblora) |
Meskipun demikian, keseruan dan antusias warga tak
sedikit pun surut. Bahkan ada yang rela menutup warungnya lebih awal karena
tidak mau ketinggalan berkah ikan pladu.
Bu Painah menikmati suasana pladu di pinggiran Bengawan Solo sambil menyuapi anaknya. (foto: ar-infoblora) |
Ada juga yang memanfaatkan pladu ini sebagai sarana
rekreasi bersama keluarga sambil membawa bekal makanan dan bersorak riuh saat
ada warga yang menangkap ikan meski harus berjibaku dengan lumpur dan air yang
keruh.
“Piknik nggak perlu jauh-jauh, lihat pladu saja sudah
bikin seneng,” ungkap Bu Painah (36) sambil menyuapi putrinya dengan nasi yang
sengaja dibawa dari rumah. (fai-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar