Home » , , » Blora Selatan Waspada Banjir Kali Wulung & Bengawan Solo

Blora Selatan Waspada Banjir Kali Wulung & Bengawan Solo

infoblora.id on 27 Okt 2016 | 09.30

Bupati Blora H.Djoko Nugroho didampingi Kepala BPBD memberikan arahan kepada Kades Sumber dan beberapa relawan tentang penanganan bencana. (foto: dok-ib)
BLORA. Menghadapi puncak musim hujan tahun 2016/2017, Pemkab Blora kembali mengingatkan adanya potensi banjir di wilayah Blora Selatan yang meliputi Randublatung, Kradenan, Kedungtuban hingga Cepu. Bahkan hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati H.Djoko Nugroho saat mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di Desa Sumber Kecamatan Kradenan, Rabu (26/10) kemarin.

“Potensi bencana banjir paling besar ada di Blora Selatan yang disebabkan oleh luapan Kali Wulung dan Bengawan Solo. Sehingga warga harus meningkatkan kewaspadaan dan membekali diri dengan cara-cara penanggulangan yang tepat dan cepat agar ketika terjadi bencana bisa dengan sigap melakukan tindakan darurat,” ucap Bupati.

Untuk itu, Bupati memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menggelar apel dan simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di wilayah rawan banjir. Yang tujuannya tidak lain untuk melatih ketrampilan warga di wilayah potensi banjir agar bisa sigap dalam menghadapi bencana.

Selain personil dari BPBD dan masyarakat setempat, apel kesiapsiagaan yang diisi dengan kegiatan simulasi ini juga melibatkan berbagai pihak, yaitu TNI-POLRI, Satpol PP, Perhutani, Linmas, Satgana PMI, Bagana Banser, ORARI, Relawan Samin Surosentiko, MDMC Muhammadiyah, Tagana, Karang Taruna dan Pramuka.

Melalui Simulasi ini, Satgas bencana diajari bagaimana mengatasi bahaya banjir. “Saudara menjadi tim inti dalam rangka penanggulangan bencana banjir. Sebagai tim inti harus punya kelebihan dari yang dibantu,” jelasnya.

Kepala BPBD Kabupaten Blora, Sri Rahayu menjelaskan, kondisi morfologis relief bentang alam Blora bervariatif dan adanya Sungai Bengawan Solo menyebabkan potensi bencana banjir di daerah aliran sungai di wilayah Blora yang dilalui, yaitu wilayah Kecamatan Kradenan, kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Cepu.

Perlu diketahui bahwa sungai Bengawan Solo berpotensi meluap karena merupakan muara aliran dari anak-anak sungai daerah hulu serta merupakan drain pembuangan apabila elevasi Waduk Gajah Mungkur mencapai ambang batas.

“Pada kesempatan ini disimulasikan sebuah Rencana Operasi Kedaruratan Banjir yang merupakan penerapan dari rencana kontijensi yang diberlakukan pada saat terjadi keadaan darurat,” terangnya.

Rencana ini merupakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap prabencana pada situasi terdapat potensi bencana yaitu banjir bandang akibat luapan sungai Wulung dan “Sogokan” akibat luapan arus sungai Wulung yang tidak bisa masuk Sungai Bengawan Solo akibat elevasinya lebih tinggi sehingga makin memperparah banjir.

Usai simulasi, Bupati dan perwakilan SKPD mengikuti kegiatan penanaman pohon di tanggul Kali Wulung yang berad di Desa Sumber dengan harapan akar pohon kelak bisa mencegah potensi longsor yang disebabkan oleh aliran sungai.

Zaki Bachroni selaku Kepala Desa Sumber mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan BPBD yang telah menggelar kegiatan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana serta simulasi di wilayahya. “Terimakasih, ini akan sangat membantu dengan bertambahnya ilmu penanganan bencana,” ucapnya.

Perlu diketahui, awal tahun 2016 lalu Desa Sumber dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Kradenan yang dilalui Kali Wulung diterjang banjir hingga beberapa hari. Potensi itu pun bisa terjadi lagi tahun ini, sehingga masyarakat diminta waspada. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved