Jenazah Ahmad Solekan ditunggui oleh ayahnya, Sutar dan beberapa kerabat, Sabtu petang (29/10). (foto: dok-nanto) |
Berdasarkan keterangan Sutar, Sabtu sore kemarin sekira pukul
15.30 WIB dirinya sedang berada di sawah yang tidak jauh dari rumah. Ketika
terjadi angin puting beliung, ia melihat rumah roboh dan dirinya memutuskan
untuk segera pulang guna mengecek kondisi rumah miliknya.
Namun naas, ketika sampai di rumah ternyata dirinya menjumpai
rumahnya sudah rata dengan tanah dan melihat anak laki-lakinya tergeletak
tertimpa runtuhan rumah. “Begitu saya ketahui anak saya berada di dalam, saya
langsung berteriak meminta tolong tetangga untuk membantu mengeluarkan anak
saya,” ucap Sutar.
Camat Ngawen (kanan) dan beberapa petugas menunjukkan lokasi tewasnya Ahmad Solekan saat tertimpa runtuhan rumah. (foto: dok-nanto) |
Tangis haru pecah ketika keluarga mengetahui Ahmad Solekan sudah
tidak bernyawa. Sutar, ayah korban pun langsung lapor ke Kepala Desa Bogowanti
Suyitno untuk diteruskan ke Polsek Ngawen.
“Sebelumnya kami tidak ada firasat apa apa Pak, tiba-tiba angin
begitu kencangnya datang. Saya sedang di sawah, namun anak saya berada di dalam
rumah,” lanjut Sutar. Akibat bencana ini dirinya mengalami kerugian hingga
puluhan juta karena rumahnya roboh dan terlebih kehilangan anak tercintanya.
Tak berselang lama Camat Ngawen Sunanto dan petugas Kepolisian
datang untuk melakukan evakuasi serta pemeriksaan korban. Begitu juga dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang turut melakukan penanggulangan dan
pendataan jumlah kerugian.
“Ada 6 rumah yang rata dengan tanah, satu korban meninggal dunia
dan puluhan rumah lainnya rusak ringan. Begitu juga untuk pohon banyak yang
tumbang, namun telah dibersihkan oleh petugas gabungan. Pagi ini relawan masih
datang untuk membersihkan puing-puing rumah yang berserakan,” ujar Camat
Ngawen, Sunanto.
Tidak hanya Desa Bogowanti, bencana angin puting beliung yang
bertiup kencang disertai hujan sore kemarin juga menerjang Desa Sarimulyo, Desa
Sendangmulyo dan Desa Pengkolrejo. Hanya saja di desa ini tidak sampai jatuh
korban jiwa.
(berita sebelumnya: Puting Beliung Sebabkan Puluhan Pohon Tumbang dan Satu Korban Meninggal)
(berita sebelumnya: Puting Beliung Sebabkan Puluhan Pohon Tumbang dan Satu Korban Meninggal)
“Kami dari BPBD menghimbau agar seluruh masyarakat dimanapun
berada ketika ada angin kencang sebisa mungkin jangan berada di dalam rumah
atau di bawah pohon. Beradalah di tempat terbuka agar tidak terjadi korban
seperti ini,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Blora, Sri Rahayu. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar