Home » , » Jadi Milik Negara, Pabrik Gula GMM Todanan Kini Diambil Alih BUMN Bulog

Jadi Milik Negara, Pabrik Gula GMM Todanan Kini Diambil Alih BUMN Bulog

infoblora.id on 13 Okt 2016 | 07.00

Kamajaya (batik coklat) saat menerima kunjungan Bupati Blora (helm putih) di kawasan Pabrik Gula GMM belum lama ini. (foto: dok-pri)
BLORA. Pabrik gula yang didirikan oleh PT.Gendhis Multi Manis (GMM) pimpinan Kamajaya di Desa Tinapan Kecamatan Todanan kini beralih kepemilikan karena diambil alih oleh BUMN Bulog. Pengalihan kepemilikan dari PT.GMM kepada Bulog ditandai dengan dimilikinya 70 persen saham oleh BUMN yang mengurusi tentang komoditas pangan nasional ini.

Kepastian itu disampaikan langsung oleh Kamajaya saat ditemui teman-teman wartawan di Pabrik Gula PT.GMM pada hari Rabu (12/10) kemarin. Ia mengatakan peralihan kepemilikan pabrik yang diresmikan pada tahun 2014 tersebut mulai berlaku pada 30 September lalu.

“Pengalihan sejak 30 September lalu, sehingga seluruh aset dan kelengkapan lainnya menjadi wewenang Bulog. Termasuk para tenaga kerja nantinya berada di bawah pengelolaan manajemen Bulog. Tidak ada PHK, hanya pengalihan status kepemilikan pabrik,” tegas Kamajaya.

Dengan pengalihan saham sebesar 70 persen ke Bulog tersebut, maka dipastikan satu-satunya pabrik gula di Kabupaten Blora ini telah menjadi milik negara.

“Tujuh puluh persen saham sudah menjadi milik Bulog, dan tiga puluh persen sisanya milik beberapa pengusaha lainnya. Hal ini kami lakukan karena pabrik kurang mendapatkan keuntungan yang disebabkan masa giling yang pendek dalam setahun,” lanjutnya.

Selama ini giling hanya dilakukan saat musim panen tebu rakyat saja, setahun hanya 4 bulan sampai 5 bulan giling. Selebihnya mesin nganggur dan berhenti beroperasi. Pabrik ini tidak mendapatkan jatah gula mentah (raw sugar) dari pemerintah untuk melanjutkan produksi ketika belum musim panen tebu.

“Kalau dipegang Bulog maka akan lebih baik dengan adanya jatah raw sugar untuk jaminan keberlangsungan operasional pabrik sambil menunggu musim panen tebu,” paparnya.

Ia berharap dengan dikelola Bulog, keuntungan yang diperoleh oleh pabrik gula bisa meningkat lebih besar jika dibandingkan dikelola oleh PT.GMM. Biasanya PT.GMM dalam setahun hanya memperoleh keuntungan Rp 300 miliar, bahkan merugi. Pihaknya juga menyampaikan bahwa pada tanggal 30 Oktober mendatang akan dilakukan perombakan manajemen oleh Bulog.

“Hampir 99 persen tenaga kerja pabrik gula berasal dari Kabupaten Blora. Saya optimis 3-4 tahun kedepan pabrik ini akan berjaya dengan pengelolaan Bulog,” tegasnya.

Sebelumnya pihak PT.GMM juga telah mengkomunikasikan pengalihan status kepemilikan pabrik ke Bupati H.Djoko Nugroho dan para kelompok tani tebu Kabupaten Blora. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved