Intan, Anggi (depan) memamerkan sandal inovasinya dari bahan dasar limbah serbuk kayu jati bersama Wakil Bupati, tim TEY 2010 dan guru-guru SMAN 1 Blora. (foto: ag-infoblora) |
Sebelum mempresentasikan hasil inovasinya ke Jakarta, pada hari
Kamis (13/10) kemarin dilakukan penilaian terlebih dahulu oleh tim TEY 2016 di
SMAN 1 Blora. Rupanya tim TEY 2016 ingin mengetahui cara pembuatan saoric dan
tingkat kebermanfaatannya untuk masyarakat sekitar.
Sandal organik dari limbah serbuk kayu jati dipamerkan Wakil Bupati, Kepala BLH, Kepala Dindikpora dan jajarannya. (foto: ag-infoblora) |
“Dari total 2500 proposal produk inovasi yang masuk ke panitia,
banyak sekolah yang memamerkan produk inovasi namun tidak disesuaikan dengan
kondisi permasalahan lingkungan sekitar dan kurang melibatkan masyarakat.
Sedangkan saoric SMAN 1 Blora ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
sekitar untuk membantu perekonomian. Tidak sekedar menemukan alat inovasi,
namun ada nilai keberlanjutan yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat di
sekitar sekolah,” ujar Bayu.
Usai melakukan penilaian teori pembuatan saoric di sekolah, tim
penilai TEY 2016 bersama Anggi, Intan dkk langsung melihat penerapan inovasi
karyanya di masyarakat. Tepatnya di rumah guru pembimbing Ahmad Idris RT 04 RW
02 Kelurahan Karangjati. Disini terdapat belasan ibu-ibu rumah tangga yang
telah menerapkan temuan Intan dan Anggi sebagai mata pencaharian membuat saoric
untuk dijual.
Intan, Anggi dan teman-temannya memperagakan cara pembuatan alas sandal organik dari limbah serbuk jati. (foto: rs-infoblora) |
Sebagai bentuk dukungan, tidak hanya Wakil Bupati saja yang datang
dan membeli langsung produk saoric hasil temuan siswi SMAN 1 Blora ini. Namun
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Drs.Ahmad Wardoyo
M.Pd, Kabid Dikmen Aunur Rofiq SE, M.Si, Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir.Wahyu
Agustini SE, MM dan jajarannya juga ikut membeli sandal organik karya SMAN 1
Blora dan ibu-ibu Karangjati.
Ibu-ibu di lingkungan RT 04 RW 02 Karangjati ikut menekuni kerajinan sandal organik temuan siswa SMAN 1 Blora. (foto: dok-ib) |
Untuk meyakinkan tim penilai di Jakarta, Bayu selaku penilai
lapangan yang datang ke Blora pun mendokumentasikan proses pembuatan saoric
dengan kamera handphone miliknya. Ia juga mengajak para perajin dan jajaran
pemerintah serta dinas terkait untuk foto selfie bareng yang nantinya akan
diunggah di media sosial sebagai ajang promosi produk TEY 2016.
Selain penilaian secara teori dan praktek, pihaknya juga mengajak
anak-anak muda Blora untuk mendukung temuan inovasi siswi SMAN 1 Blora ini
dengan mengupload ke media sosial agar kekinian. Produk harus dikenalkan ke
masyarakat umum dengan memanfaatkan media yang kekinian seperti twitter,
snapchat, instagram dll. Sandal organik sendiri telah memiliki akun twitter @SandalOrganik dan instagram @sandalorganik.
(berita sebelumnya : klik Kreatif, Siswa SMAN 1 Blora Sulap Limbah Serbuk Kayu Jati Jadi Sandal Cantik)
(berita sebelumnya : klik Kreatif, Siswa SMAN 1 Blora Sulap Limbah Serbuk Kayu Jati Jadi Sandal Cantik)
Untuk diketahui, dalam ajang Toyota Eco Youth tahun 2015 kemarin tim SMAN 1 Blora juga telah berhasil meraih juara kedua nasional dengan penemuan alat penangkap hama serangga di sawah yang memanfaatkan energi angin ramah lingkungan. Kalah dari SMAN 9 Bandung hanya karena lemah dalam hal promosi di media sosial. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar