Home » , » Lebih Hemat, Warga Sumber Mulai Rasakan Manfaat Jaringan Gas Rumah Tangga

Lebih Hemat, Warga Sumber Mulai Rasakan Manfaat Jaringan Gas Rumah Tangga

infoblora.id on 4 Okt 2016 | 07.00

Meteran gas milik Paino dalam 2 bulan menunjukkan angka 47,79 meter kubik. Lebih irit daripada menggunakan gas melon. (foto: rs-infoblora)
BLORA. Sejak dilaunching pada 29 Juli lalu oleh Bupati Blora H.Djoko Nugroho, PT.PGN dan Pertamina, kini manfaat jaringan gas (jargas) rumah tangga atau city gas mulai dirasakan warga Desa Sumber Kecamatan Kradenan, khususnya Dukuh Jompong.

Paino warga RT 02 RW 04 mengaku lebih hemat menggunakan jargas daripada menggunakan gas melon 3 kg walaupun disubsidi pemerintah. “Selama 2 bulan ini saya habis gas sebanyak 47,9 meter kubik. Padahal biasanya per minggu habis 2 tabung, sebulan bisa 8 sampai 10 tabung,” ungkapnya, kepada Info Blora saat ada kunjungan PGN.

Sedangkan jika dirupiahkan, menurut manajer PGN wilayah Semarang Edi Sukamto dalam dua bulan Pak Paino hanya habis gas sebanyak 47,9 meter kubik, dimana per meter kubik gas dihargai Rp 3.333.

“Sehingga dalam dua bulan harus keluar uang Rp 159.650 ribu, artinya sebulan hanya keluar biaya hampir Rp 80 ribu setara dengan harga 4 tabung elpiji 3 kg di pedesaan. Padahal kalau pakai tabung melon, dalam sebulan habis 8-10 tabung. Pak Paino sudah hemat 4 tabung,” ucap Edi Sukamto.

Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mencoba kompor yang teraliri jargas di
dapur Paino. (foto: ag-infoblora)
Paino dalam sehari-hari berjualan makanan di kantin sekolah sehingga butuh energi gas lebih banyak untuk memasak. Sementara itu Tasmiyatun, warga Jompong lainnya yang tinggal di depan rumah Paino juga merasakan hal sama. Meskipun tidak membuka usaha masak-memasak, dirinya juga mengalami penghematan sejak menggunakan jargas.

“Ini saya sudah dua bulan di meteran baru habis 21,75 meter kubik. Hanya untuk goreng lauk, masak air untuk kopi dan membuat sayur kebutuhan makan sehari-hari,” ujar Tasmiyatun.

Dimana jika dirupiahkan dalam 2 bulan tersebut, Tasmiyatun hanya habis biaya 21,75 kali Rp 3.333, yakni Rp 72.492,75. Artinya dalam sebulan hanya menghabiskan gas senilai kurang lebih Rp 36 ribuan.

“Alhamdulillah lebih irit dan lebih aman. Karena jika timbul bau gas, klep pada pipa tinggal diputar maka gas akan berhenti mengalir. Lebih aman daripada gas melon,” lanjut Tasmiyatun.

Hingga saat ini, menurut Edi Sukamto baru ada 90 rumah penduduk yang berstatus gas in atau teraliri gas. “Di sektor satu dan sektor dua ada 780 sambungan jargas, namun yang telah gas in baru 90 rumah. Upaya terus dilakukan agar semua sambungan bisa segera gas in. Target skala besarnya ada 4000 sambungan yang akan teraliri jargas,” kata Edi Sukamto.

Terpisah, Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si menyatakan dukungannya agar PGN dan Pertamina bisa secepatnya memperluas jaringan gas agar manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat luas.

“Kalau baru 90 rumah saja sudah bisa merasakan manfaatnya, pasti yang lainnya ingin segera dialiri jargas. Pemkab berkomitmen agar jargas di Blora selatan ini bisa terus ditingkatkan. Jika pilot project ini berhasil, bisa saja kedepan akan diperluas lagi jangkauannya,” jelas H.Arief Rohman M.Si

Dengan didampingi Kepala PGN Semarang Edi Sukamto, Camat Kradenan Free Bayu Alamanda, dan Kades Sumber Zaki Bachroni, Wakil Bupati juga ikut langsung mengecek meteran gas milik Paino serta mencoba menyalakan kompor yang tersambung dengan jargas. “Ternyata apinya biru, bagus,” pungkasnya. (ag-infoblora)
Share this article :

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalau untuk UMKM memang iya lebih murah, akan tetapi kalau untuk rumah tangga terlalu mahal, karena beban minimum yg harus di tanggung adalah 10 m3, sedangkan pemakaian kalau pakai melon perbulan paling banyak 1,1/2 tbg untuk rumah tangga.
@infoblora; kalau memuat berita jangan dari satu sisi, alangkah baiknya cek juga dari sisi lain, biar seimbang beritanya.
Salam,


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved