Meteran gas milik Paino dalam 2 bulan menunjukkan angka 47,79 meter kubik. Lebih irit daripada menggunakan gas melon. (foto: rs-infoblora) |
Paino
warga RT 02 RW 04 mengaku lebih hemat menggunakan jargas daripada menggunakan
gas melon 3 kg walaupun disubsidi pemerintah. “Selama 2 bulan ini saya habis
gas sebanyak 47,9 meter kubik. Padahal biasanya per minggu habis 2 tabung,
sebulan bisa 8 sampai 10 tabung,” ungkapnya, kepada Info Blora saat ada
kunjungan PGN.
Sedangkan
jika dirupiahkan, menurut manajer PGN wilayah Semarang Edi Sukamto dalam dua
bulan Pak Paino hanya habis gas sebanyak 47,9 meter kubik, dimana per meter
kubik gas dihargai Rp 3.333.
“Sehingga
dalam dua bulan harus keluar uang Rp 159.650 ribu, artinya sebulan hanya keluar
biaya hampir Rp 80 ribu setara dengan harga 4 tabung elpiji 3 kg di pedesaan.
Padahal kalau pakai tabung melon, dalam sebulan habis 8-10 tabung. Pak Paino
sudah hemat 4 tabung,” ucap Edi Sukamto.
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mencoba kompor yang teraliri jargas di dapur Paino. (foto: ag-infoblora) |
“Ini
saya sudah dua bulan di meteran baru habis 21,75 meter kubik. Hanya untuk goreng
lauk, masak air untuk kopi dan membuat sayur kebutuhan makan sehari-hari,” ujar
Tasmiyatun.
Dimana
jika dirupiahkan dalam 2 bulan tersebut, Tasmiyatun hanya habis biaya 21,75
kali Rp 3.333, yakni Rp 72.492,75. Artinya dalam sebulan hanya menghabiskan gas
senilai kurang lebih Rp 36 ribuan.
“Alhamdulillah
lebih irit dan lebih aman. Karena jika timbul bau gas, klep pada pipa tinggal
diputar maka gas akan berhenti mengalir. Lebih aman daripada gas melon,” lanjut
Tasmiyatun.
Hingga
saat ini, menurut Edi Sukamto baru ada 90 rumah penduduk yang berstatus gas in
atau teraliri gas. “Di sektor satu dan sektor dua ada 780 sambungan jargas,
namun yang telah gas in baru 90 rumah. Upaya terus dilakukan agar semua
sambungan bisa segera gas in. Target skala besarnya ada 4000 sambungan yang
akan teraliri jargas,” kata Edi Sukamto.
Terpisah,
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si menyatakan dukungannya agar PGN dan
Pertamina bisa secepatnya memperluas jaringan gas agar manfaatnya bisa
benar-benar dirasakan masyarakat luas.
“Kalau
baru 90 rumah saja sudah bisa merasakan manfaatnya, pasti yang lainnya ingin
segera dialiri jargas. Pemkab berkomitmen agar jargas di Blora selatan ini bisa
terus ditingkatkan. Jika pilot project ini berhasil, bisa saja kedepan akan
diperluas lagi jangkauannya,” jelas H.Arief Rohman M.Si
Dengan
didampingi Kepala PGN Semarang Edi Sukamto, Camat Kradenan Free Bayu Alamanda,
dan Kades Sumber Zaki Bachroni, Wakil Bupati juga ikut langsung mengecek meteran
gas milik Paino serta mencoba menyalakan kompor yang tersambung dengan jargas. “Ternyata
apinya biru, bagus,” pungkasnya. (ag-infoblora)
1 komentar:
Kalau untuk UMKM memang iya lebih murah, akan tetapi kalau untuk rumah tangga terlalu mahal, karena beban minimum yg harus di tanggung adalah 10 m3, sedangkan pemakaian kalau pakai melon perbulan paling banyak 1,1/2 tbg untuk rumah tangga.
@infoblora; kalau memuat berita jangan dari satu sisi, alangkah baiknya cek juga dari sisi lain, biar seimbang beritanya.
Salam,
Posting Komentar