Gubernur Ganjar Pranowo saat membuka Pekan Batik Nusantara 2016 di Kota Pekalongan, kemarin. (foto: dok-miya) |
“Yang
saya pakai ini Batik Blora, saya pesan secara online via twitter. Baru selesai
dijahit langsung saya pakai, belum dicuci. Bagus kan, harganya murah cukup Rp
250 ribu saja,” ucap Ganjar Pranowo di depan Menteri Koperasi UKM, Kepala Badan
Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI, para kolektor dan perajin batik dalam pembukaan
Pekan Batik Nusantara 2016.
Batik
Blora dengan motif pring tayub warna merah dengan dasaran hitam itu dijadikan
contoh produk batik dari hasil penjualan online. Gubernur mengajak seluruh
perajin batik di Jawa Tengah untuk mengikuti perkembangan jaman. Dimana saat
ini sudah jamannya online, sehingga menjual produk tidak harus dipajang di toko
atau showroom.
“Jangan
jualan dengan manual saja, gunakan media sosial juga. Gratis dan jangkauannya
luas. Sekarang jamannya online, perajin batik juga harus mengikuti tren yang
ada,” lanjutnya.
Mengenakan Batik Blora, Pak Ganjar terus mempromosikan batik motif pring tayub. (foto: dok-humas jtg) |
Sedangkan
Ketua BEKRAF RI Triawan Munaf melalui akun twitter pribadinya @Triawan juga
memuji batik Blora. “Ternyata batik bisa sangat menyegarkan desainnya. Apalagi
siapa dulu pemakainya! Hidup Batik Blora! @ganjarpranowo @BekrafID,” kicaunya.
Ganjar Pranowo memamerkan foto ketika dirinya bersama Wagub DKI Jarot Saiful Hidayat memegang batik Blora di akun twitternya. (foto: dok-ari) |
“Iya,
tadi (kemaren-red) bagian pemasaran sudah dihubungi Mas Dwi ajudan Pak Gubernur
yang memesan batik pring tayub merah warna dasar hitam untuk ukuran baju XXL
sebanyak 2 lembar. Kalau ukuran XXL ya nanti dibuatkan batik yang kainnya
sepanjang 3 meter,” kata Ana Nimas Barokah.
Menurutnya,
tidak kali ini saja Pak Gubernur memamerkan batik karyanya kepada pejabat
pusat. “Belum lama, tepatnya pada hari Kamis (29/9) pekan lalu Pak Gubernur
juga mempromosikan batik tulis Blora motif pring tayub kepada Pak Wakil
Gubernur DKI Jakarta Jarot Syaiful Hidayat saat membuka Rapat Kerja Gubernur Mitra
Praja Utama (MPU) di Hotel Gumaya Semarang. Kebetulan saat itu saya dipanggil
provinsi untuk ikut pameran disana,” ungkap Ana Nimas Barokah.
“Alhamdulillah
saya senang, sekarang batik Blora sudah banyak dikenal berkat Pak Ganjar.
Terimakasih Pak Ganjar. Tadi di salah satu TV swasta juga masih dikenakan. Ini
diluar dugaan saya, ternyata batik saya sering dikenakan Pak Gubernur dan
banyak yang manamakan itu Batik Pak Ganjar,” ungkapnya sambil terharu.
Ana Nimas Barokah sedang mewarnai batik pesanan konsumen dari Wates Kulonprogo, beberapa waktu lalu. (foto: dok-ib) |
Ia
juga menyampaikan bahwa perkembangan batik Blora ini tidak lepas dari dukungan
Pemkab. Pada bulan Agustus lalu, lewat Disperindagkop UMKM juga digandeng untuk
mengikuti pameran di Magelang saat event Hari Jadi Jawa Tengah ke 66.
“Meskipun
banyak pesanan, saya tetap mempertahankan proses. Dalam artian, tidak mau
mempercepat proses hanya untuk mengejar target produksi sebanyak-banyaknya.
Saya tidak mau mengurangi kualitas. Karena bagi saya kualitas itu nomor satu,”
pungkasnya. (jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar