Cak Nun (peci putih tengah) memberikan tausiah dalam acara Ngaji Bareng di Makodim 0721 Blora, semalam. (foto: ag-infoblora) |
Sejak pukul 19.00 WIB jamaah dari berbagai penjuru Blora bahkan dari kabupaten tetangga mulai berdatangan untuk menyimak tausiah-tausiah dari Emha Ainun Najib yang lebih akrab dipanggil Cak Nun. Seorang budayawan religius yang saat ini sedang digemari anak-anak muda karena tausiahnya selalu mengena di hati.
Sebelum Cak Nun dan Kiai Kanjeng naik panggung, acara terlebih dahulu dibuka dengan pentas seni musik hadroh yang dibawakan oleh anggota TNI dan Polwan Polres Blora dilanjutkan dengan pengucapan naskah Sumpah Pemuda oleh pasukan Paskibra, TNI dan POLRI.
Ribuan warga duduk rapi lesehan di Jalan Pemuda depan Kodim 0721 Blora. (foto: ag-infoblora) |
“Selamat datang Cak Nun, Kiai Kanjeng dan rombongan. Kami berharap malam ini (semalam-red) bisa mendapatkan ilmu baru tentang agama, dan rasa kebangsaan. Apalagi malam ini sebagian besar yang hadir adalah para pemuda dan santri. Mari kita belajar, ngaji bersama,” ucap Dandim 0721 Blora, Letkol Inf Susilo S.Sos.
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt.Sekda Blora Ir.Sutikno Slamet mewakili Bupati dan Wakil Bupati yang sedang bertugas di luar kota, Ibu Wakil Bupati Hj.Ainus Solichah, Ketua MUI Blora KH.Muharror Ali, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta ribuan jamaah dari kalangan santri, pemuda dan ibu-ibu.
“Alhamdulillah akhirnya bisa datang kembali ke Blora, terakhir ke Blora tahun 2000’an. Sepuluh tahun yang lalu di Alun-alun, dan sekarang Blora lebih bagus. Semangatnya luar biasa, apalagi ini dalam rangka HUT TNI, Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda. Semua harus bersemangat menjaga kedaulatan Indonesia. Baru kali ini saya jumpai anggota TNI fasih bersholawat bersama masyarakat diiringi rebana, hebat,” kata Cak Nun.
Agar Cak Nun senantiasa mengingat Blora, Dandim menyerahkan cinderamata berupa miniatur Barongan kesenian khas Blora. (foto: dok-adin) |
Dalam kegiatan ini, Cak Nun juga meminta agar warga Blora terlebih para pemuda untuk tidak mudah goyah dan selalu berfikir matang sebelum bersikap. Karena sepuluh tahun kedepan, anak-anak muda ini yang akan melanjutkan kepemimpinan di Indonesia.
“Pemuda Indonesia jangan mudah dipecah belah. Jangan membedakan orang berdasarkan ras, suku dan agama. Semua ini ciptaan Allah SWT. Ketika kamu tidak sepakat dengan ajaran agamanya maka jangan benci orangnya. Jadilah orang yang bisa mengayomi seluruh golongan dengan mengutamakan toleransi dalam perbedaan,” tegas Cak Nun.
Gayengnya acara, tidak terasa mengalir hingga ujung acara tepat di pukul 00.15 WIB dini hari. Kegiatan ngaji bareng pun ditutup dengan refleksi sumpah pemuda dan doa dari KH.Muharror Ali. Kemudian seluruh jamaah diajak bersholawat bersama sambil bersalam-salaman. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar