Home » , » Tradisi Suran Kekadangan Wringin Seto Ditutup Wayang Kulit Semalam Suntuk

Tradisi Suran Kekadangan Wringin Seto Ditutup Wayang Kulit Semalam Suntuk

infoblora.id on 16 Okt 2016 | 08.13

Bupati Blora H.Djoko Nugroho (pakai beskap) ikut menghibur warga dalam pementasan wayang kulit Suran Wringin Seto, semalam. (foto: dok-gal)
BLORA. Kelompok penghayat kepercayaan Kekadangan Wringin Seto yang mempunyai padepokan di Bukit Sayuran Desa Soko Kecamatan Jepon pada hari Sabtu (15/10) kemarin melaksanakan tradisi tahunan dalam rangka memperingati tahun baru jawa atau Suran 1950. Berbagai tahapan kegiatan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan sejak Sabtu sore hingga tengah malam.

Ribuan anggota Kekadangan Wringin Seto dari berbagai daerah di Pulau Jawa hadir secara langsung untuk mengikuti serangkaian kegiatan untuk menghormati para leluhur tanah jawa tersebut. Padepokan yang berada di atas Bukit Sayuran dengan puncak Suroyudannya ini pun dipenuhi pengunjung dari berbagai kota yang tidak ingin melewatkan event tahunan tersebut.

Suntoyo S.Kar Kepala Bidang Kebudayaan DPPKKI Blora menyatakan bahwa tradisi suran yang dilaksanakan di padepokan Kekadangan Wringin Seto merupakan agenda tahunan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus melestarikan budaya leluhur yang secara turun temurun diajarkan kepada anak cucu.

Aksi Ki Nuryanto dengan lakon Semar Gugah dalam tradisi Suran Wringin
Seto. (foto: dok-gal)
“Disini semua etnis dan agama boleh bergabung, tidak ada pembeda diantara kita. Semua bersatu melestarikan kebudayaan leluhur jawa tepat di bulan pertama tahun jawa yang disebut Suro,” jelasnya.

Upacara tradisi dimulai dengan syukuran ambeng dan doa bersama di dalam padepokan yang dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB setelah matahari terbenam. Seluruh anggota bersatu duduk mengelilingi ratusan ambeng atu tumpeng makanan yang dimasak oleh penduduk desa secara gotong royong.

Usai didoakan, anak-anak dipersilahkan mengambil makanan secara bebas. Sedangkan ambeng lainnya diarak kirab dari padepokan menuju tempat meditasi yang berada di dalam goa. Ikut dikirab beberapa pusaka dengan diterangi cahaya obor. Kental dengan tradisi jawa, para punggawa kirab pun mengenakan pakaian adat jawa beskap lengkap dengan blangkonnya.

Tepat pada pukul 21.00 WIB acara dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk oleh Ki Nuryanto dari sanggar seni Cahyo Sumirat Dukuh Pangkat Desa Purwosari Kecamatan Blora Kota. Dengan membawakan lakon Semar Gugah, dalang muda ini berhasil menghibur para pengunjung dan warga sekitar.

Kirab Suran Kekadangan Wringin Seto di Bukit Sayuran Desa Soko Kecamatan Jepon, semalam. (foto: dok-gal)
Hadir secara langsung Bupati Blora H.Djoko Nugroho untuk menyaksikan tradisi Suran Kekadangan Wringin Seto. Ia pun didaulat untuk naik panggung mengisi dagelan limbuk cangik saat pementasan wayang kulit berkolaborasi dengan 5 pesinden asli Blora.

“Ini tradisi bagus sebagai upaya pelestarian kesenian tradisional jawa serta ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, rejeki dan kesehatan kepada kita semua. Harus terus diuri-uri, jangan sampai ditinggalkan oleh anak cucu,” ujar Bupati.

Pementasan wayang kulit berlanjut dengan berbagai adegan pertarungan, sesi gara-gara yang menampilkan tokoh punokawan dan berakhir pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved