Chris Hapsoro Kepala Disnakertransos Blora mengatakan bahwa besaran UMK tahun 2017 mendatang akan mengalami kenaikan (foto: dok-ib) |
Kepala Disnakertransos Blora, Chris
Hapsoro mengungkapkan bahwa pihaknya mengusahakan agar UMK minimal setara
dengan KHL atau lebih. “UMK tahun 2016 ini sebesar Rp 1.328.500 dan tahun 2017
nanti kami usulkan naik Rp 107.500 menjadi Rp 1.436.000. Usulan tersebut sudah
disesuaikan dengan KHL dan disampaikan ke Gubernur agar bisa ditetapkan bersama
dengan UMK Kabupaten/Kota lainnya se Jawa tengah,” ucap Chris Hapsoro.
Hanya saja menurut Kepala Dinas Tenaga
Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora Chris Hapsoro AW,
kemungkinan besar nominal UMK 2017 mengalami perubahan dibanding yang
diusulkan. Penyebabnya, pemerintah pusat mengharuskan tingkat inflasi yang menjadi
rujukan penetapan UMK sebesar 8,25 persen.
“Akan ada perubahan berupa kenaikan
sekitar Rp 3.000. Sehingga awalnya yang diusulkan Rp 1.436.000, kemungkinan
besar UMK Blora 2017 ditetapkan menjadi Rp 1.439.000. Penetapan itu menunggu
keputusan Gubernur Jateng,” ujar Chris Hapsoro.
Ia pun menjelaskan bahwa usulan nominal
UMK Blora 2017 yang disampaikan kepada Gubernur tersebut sebelumnya telah diputuskan
melalui rapat bersama dewan pengupahan daerah yang melibatkan dinas instansi
terkait, pengusaha, serikat pekerja dan perguruan tinggi. “Usulan UMK 2017
nominalnya sama dengan KHL 2016,” tandasnya.
Sepengetahuan dia, belum semua kabupaten
dan kota di Jateng usulan UMK-nya sama dengan KHL di daerah masing-masing.
Chris Hapsoro mengungkapkan, sejak tahun 2014, UMK Blora 100 persen sama dengan
KHL di tahun berkenaan.
Selain KHL, hal lain yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan besaran UMK adalah UMK di daerah sekitar Blora.
Itu dilakukan agar tidak terjadi perbedaan yang terpaut jauh antardaerah
sehingga menyebabkan perpindahan pekerja. “Kalaupun ada perbedaan dengan daerah
sekitar Blora, nominalnya tidak terpaut jauh,” ujarnya. (am-sm/jo-ib)
0 komentar:
Posting Komentar