Hamparan Waduk Greneng terlihat dari atas Kebun Buah Klapanan Desa Tunjungan. Tahun 2018 akan dikembangkan jadi objek wisata andalan Kabupaten Blora. (foto: dok-ag) |
Yasir selaku Kepala Desa Tunjungan
mengatakan bahwa ada banyak lokasi menarik yang dapat dikunjungi wisatawan.
Hanya saja masih berupa potensi, sehingga butuh kemauan dan aksi nyata dari
semua pihak untuk mengelola potensi tersebut agar bisa menjadi daya tarik
wisata.
Wakil Bupati mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menggenjot sektor pariwisata dengan menggarap potensi yang ada. (foto: dok-ib) |
“Tidak hanya waduk saja yang bisa
dimanfaatkan untuk wisata air, di Desa Tunjungan ini ada banyak potensi lain.
Seperti kebun buah Klapanan ini yang letaknya di perbukitan, memiliki
pemandangan yang bagus karena dibawahnya ada waduk. Lalu di bagian barat ada
kebun durian Nglawungan yang rasanya lebih enak daripada durian dari Ungaran.
Ada juga wisata hutan, sumber air belerang, bukit gunung gedhek, kampung sapi
Watulurung, industri UKM kerajinan tahu dan keripik singkong, serta kuliner,”
jelasnya.
“Semua itu akan bisa dinikmati jika bisa
dikelola bersama-sama menjadi sebuah kawasan wisata terpadu. Apalagi disini
sudah ada investor yang mendirikan usaha kuliner dan kebun buah. Ini awal yang
bagus,” lanjutnya.
Adapun Supomo SE, MK, Kepala Bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Jateng mengaku kagum terhadap
potensi Desa Tunjungan yang luar biasa. “Ada kebun buah puluhan hektar, waduk,
gunung gedhek, air belerang, kampung sapi Watulurung, hingga kuliner. Perlu
kerja keras agar potensi ini benar-benar bisa dijadikan objek andalan
pariwisata. Pemerintah, investor dan masyarakat harus bersatu menyamakan
persepsi tentang tujuan pembentukan objek wisata Greneng. Potensi akan tetap
menjadi potensi kalau tidak dilanjutkan dengan aksi,” ujar Supomo.
Pemberian bibit tanaman buah dari Pak Bambang kepada Wakil Bupati dan Kades Tunjungan. (foto: dok-ag) |
Supomo pun meminta seluruh pemangku
kepentingan untuk bersama-sama membangun Greneng agar hasil lokakarya ini tidak
berhenti dan menguap begitu saja. “Pembentukan lokasi wisata itu tidak hanya
tanggung jawab Kantor Pariwisata, tetapi seluruh komponen. Disini perlu adanya
gerakan sadar wisata yang melibatkan masyarakat,” ucapnya.
Bupati Blora H.Djoko Nugroho yang siang
itu diwakili Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si menyatakan kesiapannya untuk
terus mengawal pembentukan kawasan wisata Greneng dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan.
(berita terkait: Asiknya Petik Buah Sore Hari di Kebun Klapanan Tunjungan Blora)
Disela acara, usai sambutan Wakil Bupati dilanjutkan dengan penyerahan bibit pohon jambu dan pepaya kepada perwakilan penduduk sekitar kebun buah. Dengan harapan, masyarakat sekitar bisa ikut mengembangkan potensi buah-buahan seperti halnya di perkebunan.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Bappeda Samgautama Karnajaya, Kabid Pariwisata DPPKKI Sugianto, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Reni Miharti, beserta sejumlah pemangku kepentingan dari kalangan pelaku wisata, biro wisata, Perhutani, pengusaha hotel, restoran, hingga duata wisata Kabupaten Blora 2016. (ag-infoblora)
Disela acara, usai sambutan Wakil Bupati dilanjutkan dengan penyerahan bibit pohon jambu dan pepaya kepada perwakilan penduduk sekitar kebun buah. Dengan harapan, masyarakat sekitar bisa ikut mengembangkan potensi buah-buahan seperti halnya di perkebunan.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Bappeda Samgautama Karnajaya, Kabid Pariwisata DPPKKI Sugianto, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Reni Miharti, beserta sejumlah pemangku kepentingan dari kalangan pelaku wisata, biro wisata, Perhutani, pengusaha hotel, restoran, hingga duata wisata Kabupaten Blora 2016. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar