Kondisi Jembatan Desa Ngadipurwo yang ambrol, Jumat sore kemarin. (foto: dok-gal) |
Kepala Desa Ngadipurwo, Subakir
menjelaskan kejadian ambrolnya jembatan di dekat Makam Bupati Blora Tempo Dulu
ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sore kemarin. Untung saja saat peristiwa
terjadi, tidak ada kendaraan yang sedang melintas sehingga tidak ada korban
jatuh.
“Tidak ada angin, tidak ada hujan,
tiba-tiba jembatan ambrol pas di tengah. Sehingga jalan patah dan tercebur ke
sungai. Sontak kejadian ini menjadikan warga ribut, pasalnya ini merupakan
jembatan satu-satunya penghubung Desa Ngadipurwo bagian barat dan timur,” ucap Kades
Subakir.
Dia berharap pemerintah melalui dinas
terkait bisa segera melakukan perbaikan agar jembatan bisa didirikan kembali. “Semoga
bisa dibangun lagi agar akses jembatan penghubung beberapa desa ini bisa
berfungsi seperti semula. Apalagi ini merupakan akses utama menuju Waduk
Tempuran,” pintanya.
Adapun Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum
(DPU) Kabupaten Blora, Drs Bondan Sukarno MM saat dihubungi Info Blora
menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk
mengidentifikasi apa sebab-sebab ambrolnya jembatan. “Kami sudah terjunkan tim
untuk melakukan pendataan, yang nantinya akan dijadikan dasar pengambilan
kebijakan dalam pembangunan jembatan pasca ambrol,” kata Bondan.
Ia memperkirakan, jembatan yang dibangun
puluhan tahun lalu dan direnovasi terakhir tahun 90’an itu memang sudah tua.
Sebelum ambrol, warga sempat menyampaikan bahwa ketika dilewati kendaraan bermuatan
berat rasanya jembatan bergetar.
“Derasnya aliran sungai beberapa hari
terakhir bisa jadi salah satu penyebab pengikis kekuatan tiang penyangga yang
akhirnya ambrol. Kita masih dalami apa penyebab sebenarnya. Untuk pembangunan
akan kita usulkan dalam APBD 2017 yang saat ini sedang disusun,” paparnya.
(ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar