Home » , » Kali Lusi Meluap, Pemukiman dan Persawahan Terendam

Kali Lusi Meluap, Pemukiman dan Persawahan Terendam

infoblora.id on 12 Nov 2016 | 11.00

Kali Lusi meluap, jembatan Desa Bakah tenggelam, persawahan
terendam, dan puluhan rumah terendam. (foto: dok-ib)
BLORA. Tidak hanya menyebabkan Kota Blora terendam karena saluran air tidak mampu menampung tingginya curah hujan. Hujan yang turun sangat deras selama 3 jam lebih pada Jumat malam (11/11) juga mengakibatkan Kali Lusi meluap di wilayah Kecamatan Banjarejo, Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Kunduran.

Berdasarkan pantauan Info Blora, Sabtu pagi (12/11) di Kecamatan Banjarejo sejumlah desa mengalami banjir sejak Jumat malam diantaranya Dukuh Pruntusan Desa Kebonrejo dan Desa Karangtalun yang disebabkan air anak sungai tidak bisa masuk ke Kali Lusi karena kiriman debit dari Blora lebih besar sehingga membuat persawahan dan pemukiman tergenang.

Sementara itu di Kecamatan Ngawen berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora ada 10 rumah warga di Desa Bergolo yang terendam sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi tadi karena luapan air dari kali Lusi. Puluhan hektar lahan persawahan di bantaran kali juga ikut terendam sehingga berpotensi gagal panen.

Begitu juga dengan jembatan Keranda di Desa Sumberejo Kecamatan Ngawen yang menghubungkan Dukuh Ngembag ke Dukuh Kedungjambon, pada Sabtu pagi tadi tenggelam karena permukaan air Kali Lusi lebih tinggi dari badan jembatan. Akibatnya warga takut untuk menyeberang karena badan jembatan tidak kelihatan.

Hal yang sama juga terjadi di jembatan Desa Bakah Kecamatan Kunduran. Jembatan yang baru selesai dibangun pertengahan tahun ini pun ikut tenggelam karena tingginya permukaan air Kali Lusi akibat hujan deras di wilayah Blora. Tanaman padi dan jagung yang ditanam di areal persawahan tepi sungai juga ikut tenggelam seakan menjadi lautan air keruh.

Rumah warga di Desa Bergolo Kecamatan Ngawen hingga Sabtu siang masih tergenang banjir luapan Kali Lusi. (foto: gal-ib)
Para petani pun mengeluh karena padi yang baru ditanam beberapa hari terendam air. Mereka takut benih padinya tersapu banjir karena akarnya belum begitu kuat. “Baru saja selesai tandur, sekarang terendam banjir. Semoga saja cepat surut agar kami tidak rugi besar,” ucap Supardi, salah satu petani.

Hingga Sabtu siang, petugas BPBD Blora terus berkeliling melakukan pengecekan lapangan dan mendata jumlah korban banjir yang rumahnya terendam luapan air Kali Lusi.

Petugas BPBD Blora melakukan pendataan rumah terendam
banjir. (foto: ag-bpbd)
“Kami keliling ke desa-desa di bantaran kali Lusi untuk mendata jumlah rumah yang terendam air, sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk memetakan korban banjir. Data ini yang akan kami gunakan untuk menyusun langkah penanggulangan banjir, khususnya menjadi dasar pemberian bantuan pasca banjir,” ucap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Blora Sri Rahayu melalui petugas lapangan Agung Triyono.

Menurutnya ada puluhan rumah yang terendam sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Perlahan air mulai surut, dan menyisakan beberapa rumah yang masih terendam. “Kedalaman genangan semalam hingga 1,5 meter, paling parah di Desa Bergolo,” lanjutnya.

Sedangkan untuk luas lahan pertanian yang terendam air luapan Kalin Lusi, hingga saat ini masih dalam proses pendataan. Diperkirakan ratusan hektar lahan terendam mulai dari Kecamatan Banjarejo, Ngawen hingga Kunduran yang dilalui alur Kali Lusi. 

Tidak ada korban jiwa akibat banjir luapan Kali Lusi tersebut. Warga yang terkena banjir kebanyakan mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga yang letaknya jauh dari Kali Lusi. (ag-infoblora)
Share this article :

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Untuk daerah kecamatan jiken terutama nglebur, janjang, bleboh dan sekitarnya gimana Gan?

Unknown mengatakan...

Untuk daerah kecamatan jiken terutama nglebur, janjang, bleboh dan sekitarnya gimana Gan?


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved