Para pemuda memerankan tokoh dalam pertunjukan teater di Gedung Serbaguna Sumber dengan serius. (foto: dok-pan) |
BLORA. Akhir pekan lalu menjadi hari
yang berkesan bagi masyarakat Blora Selatan, khususnya Desa Sumber Kecamatan
Kradenan dan sekitarnya. Pasalnya pada Jum’at dan Sabtu malam (28-29/10)
digelar pementasan teater yang terbuka untuk umum. Ini merupakan hal baru bagi
warga desa, pasalnya pertunjukan teater lebih sering dilaksanakan di pusat kota
ketimbang di pedesaan.
Pementasan teater ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan
peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diinisatori oleh pemerintah desa Sumber dan
Teater Quro SMA NU 1 Kradenan. Selain mengadakan pementasan, panitia juga
menggelar workshop pelajar terkait dunia perteateran dengan mendatangkan
seniman-seniman ternama dari Lamongan, Jawa Timur yang bertempat di SMA NU 1
Kradenan.
“Kami mengundang pelajar SMP, MTs, SMA, SMK di Kecamatan Kradenan untuk
ikut workshop teater. Mereka dibimbing langsung oleh Pak Rodli tentang
penaskahan, dan Pak Dody tentang penyutradaraan. Beliau berdua seniman top dari
Jawa Timur. Lalu malamnya peserta workshop dan masyarakat sekitar disajikan
pertunjukan teater dari beberapa komunitas teater dari Jawa Timur,” ungkap Rifai
ketua panitia acara tersebut, Senin (31/10) kemarin.
Pemuda desa berkumpul hingga larut malam menyaksikan teater (foto: dok-pan) |
Pertunjukan kedua, masih dari Teater Quro SMA NU 1 Kradenan dengan
membawakan drama dengan tajuk Misteri Taman Makam Pahlawan yang menceritakan
penyadaran oleh beberapa arwah pahlawan yang protes dengan generasi muda yang
bertindak amoral dalam mengisi kemerdekaan.
Malam pertama ditutup dengan manis oleh penampilan dari Teater Sangbala
Lamongan dengan judul Jaran Goyang. Menceritakan kisah pemuda yang menggunakan
ajian jaran goyang untuk memikat gadis yang telah menolak cintanya. Pementasan
ditutup dengan tepuk tangan gemuruh tanda penonton sangat puas menyaksikannya.
Workshop teater diselenggarakan di SMA NU Kradenan, diikuti puluhan pemuda. (foto: dok-pan) |
Malam kedua juga tak kalah memukaunya. Dibuka dengan pementasan dari
teater Racun Tikus Surabaya yang mengambil setting out door dan diberi judul Mukidi
Teko diperankan manusia seolah topeng monyet. Ini juga menjadi cara yang ampuh
mengundang warga yang melintas di jalan raya untuk menyaksikan pementasan malam
itu.
Pertunjukan berlanjut di dalam gedung yang dibuka dengan tari yakpong
dari teater Quro SMA NU 1 Kradenan. Dilanjut dengan aksi monolog dari Teater
Doyan Rondo yang dibawakan sendiri oleh Pak Dody Yan Masfa. Kemudian panggung
menyajikan pertunjukan peserta workshop dari kelompok penyutradaraan bimbingan
pak Dody yang membawakan cerita Sandal dan Rembulan.
Akhir acara, Kades Sumber (tengah) berfoto bersama dengan para seniman yang telah menyukseskan gelaran teater. (foto: dok-pan) |
Sertifikat diserahkan langsung oleh ketua panitia Ahmad Rifai dan
Kepala Desa Sumber Zaki Bachroni, S.Psi. Dalam sambutannya Kepala Desa Sumber
itu mengungkapkan rasa bangganya kepada semua pihak yang terlibat baik peserta,
komunitas teater dari Jawa timur, sponsor, hingga panitia dalam menyukseskan
acara tersebut dan berharap kegiatan ini bisa dijadikan agenda tahunan.
“Terima kasih semua pihak yang
terlibat. Saya berharap ini menjadi kegiatan tahunan, karena saya yakin ini
tidak hanya sekadar tontonan, tetapi juga ajang pembentukan karakter dan sarana
berkegiatan positif bagi generasi muda” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan acara tumpengan makan malam bersama yang
diikuti oleh peserta, panitia, dan komunitas teater dari Jawa Timur. Semua terlihat
guyub tanpa ada pemisah dari segi apapun. (rif/jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar