Home » , » Meriah, Workshop dan Pementasan Teater di Pedesaan Blora Selatan

Meriah, Workshop dan Pementasan Teater di Pedesaan Blora Selatan

infoblora.id on 1 Nov 2016 | 02.30

Para pemuda memerankan tokoh dalam pertunjukan teater di Gedung Serbaguna Sumber dengan serius. (foto: dok-pan)

BLORA.  Akhir pekan lalu menjadi hari yang berkesan bagi masyarakat Blora Selatan, khususnya Desa Sumber Kecamatan Kradenan dan sekitarnya. Pasalnya pada Jum’at dan Sabtu malam (28-29/10) digelar pementasan teater yang terbuka untuk umum. Ini merupakan hal baru bagi warga desa, pasalnya pertunjukan teater lebih sering dilaksanakan di pusat kota ketimbang di pedesaan.

Pementasan teater ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diinisatori oleh pemerintah desa Sumber dan Teater Quro SMA NU 1 Kradenan. Selain mengadakan pementasan, panitia juga menggelar workshop pelajar terkait dunia perteateran dengan mendatangkan seniman-seniman ternama dari Lamongan, Jawa Timur yang bertempat di SMA NU 1 Kradenan.

“Kami mengundang pelajar SMP, MTs, SMA, SMK di Kecamatan Kradenan untuk ikut workshop teater. Mereka dibimbing langsung oleh Pak Rodli tentang penaskahan, dan Pak Dody tentang penyutradaraan. Beliau berdua seniman top dari Jawa Timur. Lalu malamnya peserta workshop dan masyarakat sekitar disajikan pertunjukan teater dari beberapa komunitas teater dari Jawa Timur,” ungkap Rifai ketua panitia acara tersebut, Senin (31/10) kemarin.

Pemuda desa berkumpul  hingga larut malam menyaksikan teater (foto: dok-pan)
Pada malam pertama, meski sedari sore langit Kradenan diguyur hujan, tetapi acara pementasan tetap berjalan dengan lancar. Bertempat di gedung serba guna Desa Sumber, pementasan dimulai pada pukul 20.00 WIB tepat. Pementasan dibuka dengan tarian Terang Bulan yang dibawakan oleh Teater Quro SMA NU 1 Kradenan. Dengan lenggak lenggok, keempat penari seolah berharap bahwa langit segera cerah dengan sinar rembulan yang terang.

Pertunjukan kedua, masih dari Teater Quro SMA NU 1 Kradenan dengan membawakan drama dengan tajuk Misteri Taman Makam Pahlawan yang menceritakan penyadaran oleh beberapa arwah pahlawan yang protes dengan generasi muda yang bertindak amoral dalam mengisi kemerdekaan.

Malam pertama ditutup dengan manis oleh penampilan dari Teater Sangbala Lamongan dengan judul Jaran Goyang. Menceritakan kisah pemuda yang menggunakan ajian jaran goyang untuk memikat gadis yang telah menolak cintanya. Pementasan ditutup dengan tepuk tangan gemuruh tanda penonton sangat puas menyaksikannya.

Workshop teater diselenggarakan di SMA NU Kradenan, diikuti puluhan pemuda. (foto: dok-pan)
“Kereeeeen.. Benar-benar total membawakan setiap perannya. Ada lucunya… ada tegangnya… semua dikemas sangat bagus pokoknya…” ucap Sholihah salah satu penonton saat ditanyai usai pementasan, Jumat lalu.

Malam kedua juga tak kalah memukaunya. Dibuka dengan pementasan dari teater Racun Tikus Surabaya yang mengambil setting out door dan diberi judul Mukidi Teko diperankan manusia seolah topeng monyet. Ini juga menjadi cara yang ampuh mengundang warga yang melintas di jalan raya untuk menyaksikan pementasan malam itu.

Pertunjukan berlanjut di dalam gedung yang dibuka dengan tari yakpong dari teater Quro SMA NU 1 Kradenan. Dilanjut dengan aksi monolog dari Teater Doyan Rondo yang dibawakan sendiri oleh Pak Dody Yan Masfa. Kemudian panggung menyajikan pertunjukan peserta workshop dari kelompok penyutradaraan bimbingan pak Dody yang membawakan cerita Sandal dan Rembulan.

Akhir acara, Kades Sumber (tengah) berfoto bersama dengan para seniman yang telah menyukseskan gelaran teater. (foto: dok-pan)
Sementara pementasan terakhir ditutup oleh penampilan memukau dari peserta workshop kelompok penaskahan yang membawakan drama bertajuk handphone. Serangkaian kegiatan itupun ditutup pada malam itu juga dengan ditandai oleh pemberian sertifikat kepada peserta dan komunitas teater penyaji.

Sertifikat diserahkan langsung oleh ketua panitia Ahmad Rifai dan Kepala Desa Sumber Zaki Bachroni, S.Psi. Dalam sambutannya Kepala Desa Sumber itu mengungkapkan rasa bangganya kepada semua pihak yang terlibat baik peserta, komunitas teater dari Jawa timur, sponsor, hingga panitia dalam menyukseskan acara tersebut dan berharap kegiatan ini bisa dijadikan agenda tahunan.

 “Terima kasih semua pihak yang terlibat. Saya berharap ini menjadi kegiatan tahunan, karena saya yakin ini tidak hanya sekadar tontonan, tetapi juga ajang pembentukan karakter dan sarana berkegiatan positif bagi generasi muda” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan acara tumpengan makan malam bersama yang diikuti oleh peserta, panitia, dan komunitas teater dari Jawa Timur. Semua terlihat guyub tanpa ada pemisah dari segi apapun. (rif/jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved