Alat berat sedang meratakan tanah urukan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan pasar di Jl.Blora-Kamolan. (foto: ag-infoblora) |
“Karena sebelumnya masih berupa sawah
yang permukaannya rendah. Sehingga harus kita uruk dahulu agar padat sehingga
siap digunakan untuk membangun pasar tahun 2017 nanti. Anggaran sebesar Rp
10,69 miliar dari APBD Perubahan 2016 mengingat lahan yang diuruk cukup luas.
Sekaligus untuk membangun pondasi pagar batas,” ucap Maskur, Kepala Dinas
Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM (Disperindagkop UMKM) Blora, kemarin.
Berdasarkan data yang diperoleh Info
Blora, pagu anggaran pengurukan lahan awalnya sebesar Rp 11,1 miliar. Namun
setelah melewati tahapan proses lelang proyek akhirnya dimenangkan oleh
PT.Permata Lansekap Nusantara dari Surabaya dengan nilai Rp 10,69 miliar.
Menurutnya, saat ini pekerjaan
pengurukan sudah dilakukan dalam dua pekan. Proyek itu dijadwalkan selesai pada
22 Desember 2016 sehingga pada 2017 sudah bisa digunakan untuk pembangunan
fisik pasar.
Pantauan terakhir, Sabtu (5/11) puluhan
truk terus bergantian menurunkan material urukan di lahan yang tidak jauh dari
SPBU Gabus tersebut. Setelah material diturunkan, beberapa alat berat melakukan
perataan agar tanah uruk bisa benar-benar padat.
Nantinya, Pasar Rakyat Blora yang
dibangun di kawasan Gabus akan menampung seluruh pedagang pasar Blora yang
selama ini berjualan di tepi jalan Mr.Iskandar setiap pagi hari sehingga
membuat arus lalu lintas tersendat.
Akibat adanya proyek pengurukan
tersebut, pengendara yang melintas di jalur Blora- Kamolan menjadi terganggu.
Pasalnya, sejumlah material batu urukan banyak yang berada di pinggir jalan. Begitu
juga antrian truk yang hendal menurunkan material sering mengular di jalan raya
sehingga jalan hanya bisa digunakan separuh bergantian.
Terlebih saat hujan turun, pengendara
yang lewat diminta hati-hati karena banyak ceceran material di jalan raya
terkena air sehingga menjadikan permukaan jalan licin. (ag-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar