Home » , , » Untung Besar, Petani Cabai Merah Desa Kemiri Jepon Panen Saat Harga Naik

Untung Besar, Petani Cabai Merah Desa Kemiri Jepon Panen Saat Harga Naik

infoblora.id on 4 Nov 2016 | 01.00

Petani cabai Desa Kemiri Kecamatan Jepon panen bersama Wakil Bupati dan Kepala Dintanbunakikan. (foto: jo-infoblora)
BLORA. Keuntungan besar diperoleh para petani cabai merah di Desa Kemiri Kecamatan Jepon. Pasalnya disaat harga cabai merah melambung, kini petani sedang masa panen dengan hasil yang bagus. Diketahui saat ini harga di pasaran per kilogram nya mencapai Rp 55 ribu, naik 50 persen lebih dari harga semula sekitar Rp 35 ribu per kilogram.

“Jika dalam satu kali petik bisa memperoleh 500 kg, dengan harga lama Rp 35 ribu diperoleh pendapatan kotor Rp 17,5 juta. Namun sekarang harga bisa sampai Rp 55 ribu dipasaran, diperoleh pendapatan kotor Rp 27,5 juta. Sungguh kenaikan pendapatan yang signifikan,” ucap Kuswati salah satu pedagang cabai.

Ia mengaku naiknya harga cabai kali ini disebabkan oleh minimnya pasokan dan cuaca buruk yang mengakibatkan ladang cabai rusak serta terserang hama. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi para petani di Desa Kemiri yang berhasil menanam cabai saat musim hujan dengan irigasi yang baik.

Menurut Kepala Desa Kemiri, Sutrisno dalam satu kali panen dari lahan seluas 4 hektare yang merupakan pahan bengkok desa bisa menghasilkan 2,5 ton. “Jika panen serentak bisa dapat 2,5 ton cabai merah keriting. Dalam satu kali tanam bisa sampai 15 kali panen atau petik,” ujarnya, kemarin.

Hanya saja di lahan seluas itu, pihaknya mencoba melaksanakan mix farming yakni pertanian dengan berbagai komoditas tanaman yang masa panennya bervariatif sehingga setiap bulan selalu ada panen dari bbeberapa macam tanaman berbeda.

“Sengaja kami ajak warga untuk menanam bersama, memberdayakan petani lokal untuk menggarap tanah desa. Hasilnya alhamdulillah selalu bagus,” lanjut Kades yang pernah menerima penghargaan kalpataru ini.

Hadir Wakil Bupati (Wabup) Blora H.Arief Rohman M.Si didampingi Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakikan) Ir.Reni Miharti serta Camat Jepon Dwi Bambang Priyono. Kehadirannya untuk meninjau keberhasilan pertanian Desa Kemiri dan memberikan semangat kepada para petani.

Bersama ibu-ibu pemetik cabai, Wabup terjun langsung ke tengah sawah untuk ikut memetik cabai merah. Tidak membutuhkan waktu lama, cabai merah keriting berukuran cukup panjang sudah penuh digenggaman dan dimasukkan ke ember besar yang dibawa ibu-ibu petani.

“Desa Kemiri ini memang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil cabai merah keriting. Seperti saat ini kita bisa panen bersama disaat harga melonjak tinggi. Semoga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani. Begitu juga peran para penyuluh pertanian sangat dibutuhkan untuk mengawal suksesnya perawatan tanaman agar bisa menuai panen yang bagus,” kata H.Arief Rohman M.Si.

Tidak hanya cabai, menurut Wabup di Desa Kemiri juga banyak potensi tanaman pertaniannya seperti jagung, terong, kacang tanah, waluh dan berbagai sayuran hijau. “Kita dorong untuk dijadikan BUMDes bidang pertanian. Apalagi saat ini dibangun juga kandang sapi komunal dan embung perikanan berada di satu kawasan persawahan. Kotoran sapi nanti bisa dimanfaatkan untuk pupuk juga,” lanjut mantan anggota DPRD Jateng ini.

Dalam kegiatan ini, dilakukan juga pelepasan 10 ribu bibit ikan nila yang disebar di embung desa kedalaman 2,5 meter.

Adapun Kepala Dintanbunakikan Blora, Ir.Reni Muharti mengakui bahwa Kemiri merupakan salah satu desa yang menerapkan mix farming pada lahan pertaniannya. Berbagai jenis tanaman pertanian ditanam di satu kawasan sehingga panen bisa dilaksanakan secara bergantisan sesuai usia tanam.

“Kali ini sudah panen cabai kedelapan dalam satu kali musim tanam. Sementara lahan disebelahnya baru akan panen kedua. Biasanya bisa sampai 15 kali panen baru diganti tanaman baru untuk cabai. Belum tanaman sayuran lainnya,” jelas Reni Miharti.

Dirinya menyampaikan bahwa belum lama ini pertanian Desa Kemiri telah menerima bantuan 4 tandon air untuk penyiraman. Mengingat saat kemarau lahan di desa ini mengering. “Sistem penyiramannya bagus, kemarau kemarin pun panennya cukup bagus,” pungkas Reni. (ag-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved