Jembatan Tempel penghubung Desa Tempellemahbang Jepon menuju Desa Jiworejo Kecamatan Jiken ambrol dan longsor. (foto: teg-infoblora) |
Meskipun kejadiannya tidak bersamaan,
namun ambrolnya kedua jembatan ini sama sama disebabkan oleh gerusan
air sungai yang mengikis bagian pondasi. Akibatnya arus transportasi
antar desa menjadi tersendat. Jembatan Ngampel ambrol pada tanggal 4
Maret 2017 lalu, sedangkan Jembatan Tempel di Desa Tempellemahbang
ambrol pada tanggal 8 Maret 2017.
Kades Ngampel Agus Hartono ketika
dihubungi, Selasa (14/3/2017) menceritakan bahwa jebrolnya jembatan
penghubung desanya menuju Plantungan akibat tergerus banjir aliran
sungai dari wilayah hutan Mantingan.
“Banjir dari kawasan hutan Mantingan.
Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sore hari dan air
surut pada pukul 20.00 WIB, hari Sabtu. Namun setelah itu jembatan
baru runtuh,” kata Agus Hartono.
Jembatan Ngampel menuju Desa Plantungan juga ambrol. (foto: dok-teg) |
“Jembatan itu satu satunya jembatan
penghubung antara Desa Ngampel dengan Plantungan. Jadi, mau tidak mau
perbaikan jembatannya dilakukan di jembatan yang ambrol itu juga. Ia
mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pekerjaan Umum agar
bisa dilakukan perbaikan permanen,” katanya.
Begitu juga dengan jembatan Tempel
penghubung Desa Tempellemahbang menuju Desa Jiworejo. Jembatan
penghubung antar kecamatan ini pertama kali kelihatan retak dan
ambles pada hari Rabu (8/3/2017). Namun jembatan menjadi ambrol total
pada hari Senin pagi (13/3/2017) setelah terus tergerus aliran sungai
yang cukup deras.
Ambrolnya jembatan Tempel ini
mengakibatkan tidak bisa dilewati kendaraan baik roda dua ataupun
empat. Kini warga harus lewat jalan alternatif, meskipun kondisi
jalan tidak bagus.
Jembatan yang ambrol persis berada di
samping SDN 1 Tempellemahbang. Kepala Desa Tempellemahbang Ahmad
Syaifudin mengakui kalau jembatan itu memang akses utama bagi warga
desanya serta desa-desa yang ada di timur jembatan. Dalam hal ini
Desa Jiworejo yang masuk Kecamatan Jiken. Terlebih lagi ada SMP
Negeri 3 Jiken disana.
”Jembatan awalnya mulai ambles pada
Rabu dini hari, dan ambrol semuanya pada hari Senin (13/3), kami
berharap agar bisa segera dianggarkan perbaikan pada tahun ini juga,”
kata Ahmad Syaifudin.
Menurutnya beruntung masih ada jalan
desa yang ada di tengah perkampungan sebagai jalan sementara. Dia
melihat ambrolnya jembatan dikarenakan fondasi tergerus oleh air
sungai yang deras karena banjir dan hujan deras yang menguyur Desa
Tempellemahbang beberapa hari belakangan ini.
Dirinya sudah melaporkan kepada Pemkab
agar bisa segera ditindaklanjuti. Camat Jepon Free Bayu Alamanda juga
mengatakan kalau jembatan itu merupakan penghubung antar kecamatan.
”Sudah dilaporkan, dan kalau bisa segera di perbaiki,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora Ir. Samgautama Karnajaya
MT mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan ambrolnya
jembatan baik di Ngampel maupun Tempel. Pihaknya memastikan perbaikan
akan diupayakan dengan menganggarkan pada perubahan APBD 2017.
“Semoga ada perubahan APBD agar
jembatan yang ambrol bisa mendapatkan anggaran perbaikan. Jika tidak,
kemungkinan akan diperbaiki pada tahun anggaran 2018,” ujarnya.
(ip-infoblora)
1 komentar:
Melihat ini jembatan desa tempellemahbang merupakan jalur akses utama. Mohon untuk bisa di tindak lanjuti di tahun ini, Demi kelancaran transportasi untuk umum dan transportasi pelajar khusuanya. Di sisi lain jembatan ini digunakan oleh banyak warga yang diantaranya warga tengger, jiworejo, singonegoro, bangoan, ketringan... Trima kasih sebelumnya.
Posting Komentar