Tim ekspedisi Pecinan Blora berkunjung di salah satu bangunan tua peninggalan etnis Tionghoa yang kini masih kokoh berdiri. (foto: dok-ib) |
Kegiatan diawali
dari komplek Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora yang berada di Jl.Pemuda
no.38. Disini mereka mengabadikan bangunan tempat ibadah yang
digunakan sembahyang oleh agama Konghucu dan berdialog dengan juru
kunci. Lantas bergeser ke beberapa rumah tua milik keturunan Tionghoa
yang berada di pusat Kota Blora seperti rumah Tentara Pelajar, rumah
Seruni, dan banyak lainnya.
Belajar bangunan tua di rumah dinas Wakil Bupati. (foto: dok-ib) |
“Silahkan mau
mau foto-foto rumah ini. Nanti kalau ada yang ingin ditanyakan tolong
disampaikan saja,” ucap Arief Rohman sambil membukakan pintu rumah
dinasnya.
Mereka tampak
asik menjepret beberapa bagian bangunan rumah yang pernah digunakan
sebagai Rumah Dinas Bupati disaat Pendopo Kabupaten direnovasi tahun
1980 an ini. Pilar bangunan yang besar dan pintu yang tinggi, menjadi
pembeda dan dinilai khas sebagai bangunan peninggalan jaman kolonial
Belanda.
“Rumah ini
dahulu pernah dijadikan Rumah Dinas Bupati di masa kepemimpinan
Bupati Sumarno. Minggu lalu kebetulan salah satu putrinya datang ke
Blora dan bernostalgia disini. Ia mengatakan bahwa dulu pernah
tinggal disini saat Bapaknya menjadi Bupati. Setelah itu pernah
digunakan untuk Kantor Bappeda Kabupaten Blora,” terang Arief
Rohman kepada peserta Ekspedisi Pecinan.
Berdialog dengan salah satu warga keturunan etnis Tionghoa dalam kegiatan ekspedisi Pecinan. (foto: dok-ib) |
Sementara itu Ayu
Rosyida salah satu peserta Ekspedisi Pecinan dari Kecamatan Jepon
mengaku senang bisa berekspedisi menjelajahi bangunan-bangunan tua di
Kota Blora beramai-ramai. “Baru kali ini ikut kegiatan seperti ini.
Rasanya senang bisa mengetahui sejarah gedung-gedung tua di Blora,
apalagi tadi ikut masuk ke rumah dinas Wakil Bupati dan diterima
dengan ramah,” tuturnya.
Untuk menambah
semangat peserta Ekspedisi Pecinan, panitia penyelenggara juga
mengadakan lomba foto pecinan. Sehingga tidak hanya sekedar berburu
foto dan sejarah bangunan tua saja, mereka juga berkompetisi
menciptakan karya foto yang menarik tentang bangunan tua.
Mengenal Klenteng TITD Hok Tik Bio Blora. (foto: dok-ib) |
Adapun Ketua
Rombongan Ekspedisi Pecinan Blora, Nanang Fahrurozi menyatakan bahwa
kegiatan ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Blora.
Tujuannya untuk memperkenalkan benda dan bangunan cagar budaya
peninggalan etnis Tionghoa ke kalangan masyarakat umum sehingga
mewujudkan kebersamaan serta kesepahaman antara pribumi dan etnis
keturunan.
“Kami ingin
benda dan bangunan cagar budaya di Kabupaten Blora ini tetap terjaga
kelestariannya. Sehingga kami merasa perlu mengenalkannya kepada
generasi muda. Selain itu juga agar timbul tali persaudaraan diantara
pribumi dan etnis keturunan di Blora, ditengah santernya isu SARA
yang berkembang di ibukota,” jelas Nanang.
Tidak hanya
berhenti disini saja, menurutnya kedepan kegiatan seperti ini juga
akan dilaksanakan secara rutin berkala. “Kami mohon doanya agar
bisa dilaksanakan tiga bulan sekali. Harapannya kegiatan seperti ini
bisa menjadi trip wisata edukasi. Kita jalan kaki bersama sama
menyambangi bangunan bangunan tua di Kota Blora,” pungkasnya.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar