Tim CCS dari Jepang dan ITB Bandung didampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mengunjungi PPGJ Sumber. (foto: tio-ib) |
Hal itu ditandai dengan datangnya tim
dari Fukuda Geological Institute Jepang bersama ITB Bandung ke
Kabupaten Blora selama dua hari sejak Minggu-Senin (19-20/3/2017)
lalu. Kedatangannya ke Blora untuk melakukan pengecekan lapangan
migas sebagai sumber gas carbon dan sumur Jepon-01 yang akan
digunakan sebagai lokasi penanaman carbon.
Dari evaluasi yang dilakukan, dalam
waktu tidak lama lagi tim akan memasang alat pengukur getaran di
lokasi program CCS di kawasan bekas sumur minyak Jepon-01.
”Pemasangan alat pengukur getaran itu untuk mengetahui berapa
getaran yang ditimbulkan ketika gas karbon nantinya diinjeksi atau
ditanam di tanah,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Blora, Sutikno Slamet, melalui Kepala Bidang Penelitian,
Pengembangan dan Perencanaan Rini Setyowati, kemarin.
Dia mengungkapkan, tim dari Jepang
berada di Blora selama dua hari itu melakukan evaluasi terhadap
serangkaian tahapan yang sudah dilaksanakan. Selain itu, para ilmuan
dan praktisi gas karbon dari universitas tertua di Jepang juga
menyusun tahapan berikutnya yang harus dilakukan menuju
terealisasinya program CCS di Blora.
Tim CCS Jepang saat silahturahmi dengan Bupati Djoko Nugroho. (foto: tio-ib) |
Lebih lanjut Rini Setyowati
menceritakan, selama berada di Blora, tim dari Jepang tersebut
melakukan studi lapangan. Diantaranya meninjau lokasi program CCS di
sumur Jepon-01 dan mengunjungi Central Processing Plant (CCP) Blok
Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan.
Rombongan yang didampingi tim dari
Institut Teknologi Bandung (ITB) juga bertemu dengan Bupati Djoko
Nugroho dan Wakil Bupati H Arief Rohman di rumah dinas bupati. Dalam
pertemuan yang juga diikuti sejumlah pejabat Pemkab Blora, Perhutani
dan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 4 Cepu, bupati dan
wabup memberikan dukungan penuh dan berharap program CCS segera
terwujud di Blora.
Program CCS kali pertama dilaksanakan
di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Program tersebut sepenuhnya
didanai Asian Development Bank (ADB). Pemkab Blora tidak mengeluarkan
anggaran sedikitpun. Program ini digagas ITB bekerja sama dengan
Pemerintah Jepang.
(berita sebelumnya : klik - Blora Jadi Pilot Project Teknologi Ramah Lingkungan CCS di Asia Tenggara)
(berita sebelumnya : klik - Blora Jadi Pilot Project Teknologi Ramah Lingkungan CCS di Asia Tenggara)
Melalui program tersebut, gas carbon
dari kawasan pertambangan minyak dan gas (migas) Blok Gundih di
Kecamatan Kradenan akan dikumpulkan kemudian diangkut dan diinjeksi
atau disimpan di tanah di sumur Jepon-01. ”Dari perencanaan yang
ada, program CCS akan direalisasikan tahun ini juga,” kata Rini
Setyowati. (am/ip-ib)
0 komentar:
Posting Komentar