Home » , » Nyaris Ricuh, Ratusan Warga Japah Tolak Pengajian MTA

Nyaris Ricuh, Ratusan Warga Japah Tolak Pengajian MTA

infoblora.id on 21 Mar 2017 | 07.45

Ratusan warga Japah memblokade jalan untuk menghalangi jamaah MTA. Kapolres hadir untuk melakukan mediasi. (foto: dok-resbla)
BLORA. Kericuhan hampir pecah di perempatan Desa Japah Kecamatan Japah pada hari Senin (21/3/2017) kemarin. Ratusan warga desa setempat menolak kegiatan mengajian Majlis Tafsir Al-Quran (MTA) yang akan diselenggarakan di rumah Ali Sugeng RT 05 RW 02 Dukuh Ngrowo Desa Japah. Penolakan itu dilakukan dengan menutup akses jalan dan membuat blokade.

Warga menghalangi para jamaah MTA yang akan melaksanakan pengajian di rumah Ali Sugeng tersebut. Perang mulut pun tak terhindarkan, sehingga kericuhan antara warga dan jamaah MTA nyaris pecah. Untung saja tidak lama anggota Kepolisian datang dari Polsek Japah disusul dari Polres Blora untuk melakukan pengamanan.

Bahkan Kapolres Blora, AKBP Surisman, SIK, M.H, ikut turun tangan langsung untuk melakukan mediasi dan membubarkan warga yang memblokade jalan menuju rumah Ali Sugeng supaya tidak terjadi bentrokan yang bisa memakan korban. Jarak dari lorong masuk menuju lokasi pengajian bertempat di rumah Ali Sugeng sekitar 100 meter.

Warga yang menentang, menutupi jalan tersebut dengan cara berjejer di tengah jalan seperti halnya barikade. Para jamaah MTA yang akan melakukan penganjian tersebut dihalangi dan diperintahkan warga setempat untuk kembali kerumah masing-masing.

Camat Japah Kiswoyo, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Blora Mei Nariyono, Kapolres Polres Blora AKBP Surisman, Kapolsek Japah AKP Daryoto, Dandim 0721 Blora Letkol Inf Susilo, dan Kades Japah pun mencoba berdialog dengan jemaah MTA dan warga setempat.

Pertama mediasi dengan warga setempat tetapi gagal. Warga bersikukuh, jamaah MTA tidak boleh melakukan aktivitas pengajian di lingkungan RT.05/RW.02 Dukuh Ngrowo, Desa Japah dan mengharapkan untuk berpindah tempat.

Selanjutkan Kapolres Blora AKBP Surisman bersama Furkopimcam Japah mencoba mediasi dengan ketua MTA Cabang Blora Suradi bertempat di rumah Ali Sugeng yang akan di pakai pengajian.

Sempat terjadi perdebatan yang cukup rumit antara Kepolisian, Furkopimcam dan jemaah MTA. Mereka berargumen bahwa aktivitas pengajian yang dilakukan tidak melanggar peratuan perundang-undangan. Ketua MTA Blora Suradi bersikukuh bahwa MTA sama halnya dengan ajaran Islam pada umumnya tetapi kenapa ditentang mentang-mentang jamaah MTA adalah kaum minoritas.

Kapolres Blora AKBP Surisman mencoba menawarkan alternatif lain untuk berpindah tempat yang aman dan segala sesuatunya akan di fasilitasi, tetapi para jemaah MTA terutama dari Ali Sugeng dan Suradi tetap menolak dan bersikukuh untuk megadakan pengajian dirumahnya.

Orang nomor satu di Polres Blora itu menyampaikan bahwa Polri adalah representasi kehadiran negara dalam masyarakat. Hak warga melaksanakan ibadah harus dilindungi dan dijamin. Kapolres tidak menampik bahwa polisi harus menggunakan upaya paksa membubarkan suatu kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan kekacauan.

Setelah memberikan pengertian dari pihak Kepolisian bersama Furkopimcam Japah, akhirnya Ketua Cabang MTA Blora Suradi dan Ali Sugeng memutuskan untuk tidak jadi melakukan pengajian dirumahnya dan setuju dengan hasil mediasi untuk berpindah tempat di rumah Sagimin.

Situasi berjalan aman dan lancar sampai pukul 16.30 WIB, Kapolres AKBP keluar dari rumah Ali Sugeng bersama Dandim 0721 dan Camat Japah membubarkan masa yang masih bergerombol di depan lorong serta menghimbau warga untuk pulang kerumah masing-masing dengan menjaga situasi kamtibmas tetap terjaga kondusif. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved