Home » , » Serapan Gabah di Kabupaten Blora Ditarget 21.500 Ton

Serapan Gabah di Kabupaten Blora Ditarget 21.500 Ton

infoblora.id on 16 Mar 2017 | 19.30

Serapan gabah ditarget 21.500 ton, Bupati minta Bulog lebih aktif lagi serap gabah petani. (foto: dok-ib)
BLORA. Pangan adalah kebutuhan pokok kehidupan manusia dan menjadi hal utama yang terus dibahas, terlebih 60 persen penduduk Kabupaten Blora bermata pencaharian sebagai petani. Disini pemerintah harus bisa memposisikan diri agar seluruh hasil pertanian bisa terkelola dengan baik sehingga petani mendapatkan kemakmuran.

Agar hal itu bisa tercapai, pada hari Kamis (16/3/2017) Pemkab Blora melaksanakan Rapat Koordinasi Pangan Tahun 2017 di Hotel Allium Kecamatan Cepu dengan dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Wakil Kepala Bulog Subdrive Pati, Kasdim Kodim 0721 Blora, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Blora, Kepala Dinas/Instansi terkait, ADM Perhutani Cepu, serta undangan yang merupakan Camat, Danramil serta penyuluh pertanian se Kabupaten Blora.

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Reni Miharti, M.Agr.Bus menyampaikan bahwa di tahun 2017 ini Kabupaten Blora ditarget bisa menyerap gabah petani sebanyak 21.500 ton. Sedangkan dari awal tahun hingga tanggal 15 Maret 2017 Kabupaten Blora telah menghasilkan serapan gabah sebanyak 3.144,55 ton.

Menurut Reni Miharti, agar target tersebut bisa tercapai, pihaknya saat ini telah melakukan optimalisasi pencatatan hasil panen gabah dan pelaporan lahan tanam oleh mantri tani. Dengan adanya optimalisasi ini diharapkan pencatatan lahan tanam dapat dilakukan setiap hatinya sehingga pengecekan akan semakin mudah.

“Pertanian modern dan Integrated Farming System (IFS) juga mulai diterapkan dengan harapan dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Blora. Semakin banyak komoditas pangan yang dihasilkan maka ketahanan pangan Kabupaten Blora semakin kuat, dengan tetap mempertahankan kualitas dan harga,” ujarnya.

Adapun Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Blora merupakan petani dan mendapat penghasilan dari hasil pertanian. Apabila harga gabah turun maka dapat dipastikan petani merugi dan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Meski petani di Blora bagian selatan dapat melakukan panen hingga 3 kali akan tetapi selebihnya petani di Blora sangat bergantung pada curah hujan. Musim yang buruk sangat mempengaruhi gabah yang dihasilkan oleh petani. Buruknya kualitas gabah berpengaruh pada rendahnya harga jual gabah, dan hal ini terjadi di Kabupaten Blora.

“Saya minta Bulog dapat menyerap gabah di Kabupaten Blora lebih banyak lagi. Sehingga gabah hasil panen petani dapat terserap dengan harga yang sesuai. Kalo kita dapat membantu petani dengan serap gabah di Blora maka bisa membantu menuntaskan kemiskinan di Blora,” ujarnya.

Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini juga menyampaikan bahwa saat ini gudang Bulog penuh dengan beras rasta (raskin-red) sehingga tidak mampu menampung beras dari petani. Maka dari itu diharapkan beras rasta dapat segera diedarkan sehingga beras dari petani dapat masuk ke gudang Bulog dan petani tidak perlu menjualnya kepada tengkulak.

“Untuk gudang di Randublatung yang juga memiliki mesin pengering gabah diminta untuk dimanfaatkan oleh Bulog agar dapat membantu menampung gabah/beras dari petani,” lanjutnya.

Bupati juga menyatakan bahwa 49,06% Kabupaten Blora merupakan daerah Perhutani. Tahun ini Pemerintah Kabupaten Blora akan membangun jalan hutan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang hidup di pedesaan tengah hutan. Selain itu pembangunan jalan hutan juga ditujukan untuk membantu meningkatkan harga palawija.

“Kepada Perhutani, tahun ini kita akan bangun jalan hutan, tolong diijinkan, biar masyarakat yang ada di daerah hutan dapat lebih sejahtera dan harga palawija bisa naik,” pungkasnya. (tio-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved