Serapan gabah ditarget 21.500 ton, Bupati minta Bulog lebih aktif lagi serap gabah petani. (foto: dok-ib) |
Agar hal itu bisa tercapai, pada hari
Kamis (16/3/2017) Pemkab Blora melaksanakan Rapat Koordinasi Pangan
Tahun 2017 di Hotel Allium Kecamatan Cepu dengan dihadiri Kepala
Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Wakil Kepala Bulog Subdrive Pati,
Kasdim Kodim 0721 Blora, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Blora, Kepala
Dinas/Instansi terkait, ADM Perhutani Cepu, serta undangan yang
merupakan Camat, Danramil serta penyuluh pertanian se Kabupaten
Blora.
Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Reni Miharti, M.Agr.Bus
menyampaikan bahwa di tahun 2017 ini Kabupaten Blora ditarget bisa
menyerap gabah petani sebanyak 21.500 ton. Sedangkan dari awal tahun
hingga tanggal 15 Maret 2017 Kabupaten Blora telah menghasilkan
serapan gabah sebanyak 3.144,55 ton.
Menurut Reni Miharti, agar target
tersebut bisa tercapai, pihaknya saat ini telah melakukan
optimalisasi pencatatan hasil panen gabah dan pelaporan lahan tanam
oleh mantri tani. Dengan adanya optimalisasi ini diharapkan
pencatatan lahan tanam dapat dilakukan setiap hatinya sehingga
pengecekan akan semakin mudah.
“Pertanian modern dan Integrated
Farming System (IFS) juga mulai diterapkan dengan harapan dapat
membantu mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Blora. Semakin
banyak komoditas pangan yang dihasilkan maka ketahanan pangan
Kabupaten Blora semakin kuat, dengan tetap mempertahankan kualitas
dan harga,” ujarnya.
Adapun Bupati Djoko Nugroho dalam
sambutannya menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten
Blora merupakan petani dan mendapat penghasilan dari hasil pertanian.
Apabila harga gabah turun maka dapat dipastikan petani merugi dan
sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meski petani di Blora bagian selatan
dapat melakukan panen hingga 3 kali akan tetapi selebihnya petani di
Blora sangat bergantung pada curah hujan. Musim yang buruk sangat
mempengaruhi gabah yang dihasilkan oleh petani. Buruknya kualitas
gabah berpengaruh pada rendahnya harga jual gabah, dan hal ini
terjadi di Kabupaten Blora.
“Saya minta Bulog dapat menyerap
gabah di Kabupaten Blora lebih banyak lagi. Sehingga gabah hasil
panen petani dapat terserap dengan harga yang sesuai. Kalo kita dapat
membantu petani dengan serap gabah di Blora maka bisa membantu
menuntaskan kemiskinan di Blora,” ujarnya.
Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok
ini juga menyampaikan bahwa saat ini gudang Bulog penuh dengan beras
rasta (raskin-red) sehingga tidak mampu menampung beras dari petani.
Maka dari itu diharapkan beras rasta dapat segera diedarkan sehingga
beras dari petani dapat masuk ke gudang Bulog dan petani tidak perlu
menjualnya kepada tengkulak.
“Untuk gudang di Randublatung yang
juga memiliki mesin pengering gabah diminta untuk dimanfaatkan oleh
Bulog agar dapat membantu menampung gabah/beras dari petani,”
lanjutnya.
Bupati juga menyatakan bahwa 49,06%
Kabupaten Blora merupakan daerah Perhutani. Tahun ini Pemerintah
Kabupaten Blora akan membangun jalan hutan untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat yang hidup di pedesaan tengah hutan. Selain itu
pembangunan jalan hutan juga ditujukan untuk membantu meningkatkan
harga palawija.
“Kepada Perhutani, tahun ini kita akan bangun jalan hutan, tolong diijinkan, biar masyarakat yang ada di daerah hutan dapat lebih sejahtera dan harga palawija bisa naik,” pungkasnya. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar