Dita bersama kedua rekannya memperagakan alat Mandi Matahari yang diciptakannya dari botol bekas. (foto: teg-ib) |
Mereka adalah Dita Ambar Kartika, Rexy
Mahendra dan Saifin Nuha. Ketiga siswa ini dibawah bimbingan guru
Fisika Sri Susilaningsih mencoba menggunakan botol bekas minuman air
mineral dan pipa pralon bekas untuk dirangkai menjadi mesin pemanas
air yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama.
Setelah dirangkai dan dihubungkan
dengan solar cell, pompa submersible dan beberapa alat lainnya.
Ternyata alat yang dinamakan “Mandi Matahari” ini mampu
memanaskan air hingga suhu 50 derajat celcius. Pemanasan tidak
menggunakan energi listrik dari PLN, namun energi listrik yang
dihasilkan oleh sinar matahari, sehingga dinilai sangat ramah
lingkungan.
Alat pemanas air "Mandi Matahari" karya SMAN 1 Blora. (foto: dok-smansa) |
Ia bersama kedua temannya mempraktekkan
penggunaan alat “Mandi Matahari” itu di halaman depan SMA Negeri
1 Blora. Dan benar, setelah satu jam menyerap panas matahari, bisa
untuk memanaskan air sebanyak 20 hingga 30 liter dan mampu bertahan
hingga 20 jam.
Menurutnya hasil karya ini ini dibuat
untuk proposal dalam ajang Kreanova Tingkat Jawa Tengah oleh tim
Kreanova SMAN 1 Blora. Dimana setiap tahun menjadi ajang kreasi bagi
siswa untuk menunjukkan kreatifitas dan kemampuan siswa dalam
menciptakan karya inovasinya.
“Mohon doa dan dukungannya semoga
alat ciptaan kami bisa mewakili Blora dan meraih juara di tingkat
Jawa Tengah,” lanjutnya.
Dengan alat ini, masyarakat bisa
menghangatkan air ketika butuh air hangat untuk mandi. Mereka siap
jika diminta untuk memproduksi alat sehingga bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. (teg-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar