Bupati menyampaikan arahannya dalam rapat koordinasi persiapan penilaian Kota Sehat dan Adipura tahun 2017. (foto: ip-infoblora) |
Rapat dipimpin langsung oleh Bupati
Djoko Nugroho beserta Sekda Drs. Bondan Sukarno MM dan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Ir. Dewi Tedjowati. Dalam sambutannya, Bupati
berharap minimal tahun ini Blora bisa mengulangi prestasi tahun lalu
atau meningkat.
Apalagi tahun 2017 ini, program Adipura
kembali dilaksanakan adan penilaian tahap pertamanya sudah dilakukan
Desember 2016. Sedangkan penilaian tahap kedua bakal digelar April
2017 nanti. Jika mengacu tahun lalu, pengumuman sekaligus penyerahan
piala Adipura dilaksanakan di bulan Agustus. Maka persiapan dan
evaluasi masih bisa dilakukan.
“Jika standar penilaian Adipura tidak
berubah, saya optimis Blora akan kembali meraih penghargaan Adipura
Buana. Tahun ini sudah banyak taman-taman yang telah selesai
dibangun. Ruas jalan di dalam kota dan trotoarnya juga sudah
diperbaiki. Seharusnya Blora bisa meraih Adipura lagi jika standar
penilaiannya tidak berubah atau sama seperti tahun lalu ketika Blora
mendapat penghargaan Adipura Buana,” ujar bupati, Jumat (24/3).
Namun Djoko Nugroho mengakui, dari 14
titik pantau Adipura, beberapa diantaranya mengalami penurunan nilai.
Itu diketahui setelah diumumkannya hasil penilaian tahap pertama.
Penurunan nilai paling drastis dialami Terminal Gagak Rimang. Di
penilaian tahap pertama Adipura 2017 Terminal Gagak Rimang Blora
mengantongi nilai 68,47. Padahal pada penilaian Adipura tahun
sebelumnya Terminal Gagak Rimang mendapat nilai 74,82.
Selain Terminal Gagak Rimang, penurunan
nilai cukup signifikan dialami tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
Temurejo.Tahun lalu ketika Blora mendapatkan penghargaan Piala
Adipura Buana, TPA mengantongi nilai 74,05. Namun pada penilaian
tahap pertama Adipura tahun ini, nilai yang diperoleh TPA Temurejo
turun 71,18.
“Titik pantau yang nilainya turun itu
rata-rata karena sampah. Kebersihan dan pengelolaan sampahnya kurang
bagus,” kata Bupati.
Diapun meminta dinas dan instansi
terkait segera melakukan pembenahan menjelang penilaian tahap kedua
Adipura. Seluruh komponen masyarakat juga diharapkan turut membantu
mewujudkan Blora menjadi kota bersih.
Menurut Djoko Nugroho, berbagai upaya
yang dilakukan untuk mewujudkan kota bersih, sejatinya bukan
semata-mata untuk meraih penghargaan Adipura. Melainkan guna mengubah
pola perilaku masyarakat agar terbiasa hidup sehat di lingkungan yang
bersih.
“Upaya-upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan kota bersih itu agar kita menjadi lebih baik, jangan hanya
semata mata untuk Adipura saja. Menjaga kebersihan lingkungan adalah
kewajiban kita, kapanpun dan dimanapun,” pungkasnya.
(am/ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar