Kawasan CPP PPGJ Blok Gundih di Desa Sumber Kecamatan Kradenan, Blora yang menjadi sumber gas untuk jaringan gas rumah tangga. (foto: dok-ib) |
Persetujuan itu ditandai dengan adanya
rilis tertulis Direktur Perencanaan dan Pembangunan Migas Direktorat
Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso yang
menginformasikan bahwa pada tahun 2018 nanti akan ada pembangunan
jargas sebanyak 122.000 sambungan di 17 kabupaten/kota se Indonesia,
salah satunya Blora.
Alimudin Baso dalam sosialisasi
Peraturan BPH Migas No 1/2017 di kantor BPH Migas, Rabu (5/4)
menjelaskan, ke-17 daerah itu adalah Kota Semarang sebanyak 8.000
sambungan rumah, Blora (6.500), Kabupaten Sorong (7.000), Kota
Balikpapan (17.000), Kota Probolinggo (8.000), Prabumulih (4.800),
Kota Sorong (4.500) dan Kabupaten Bekasi (5.000).
Selain itu masih ada Kabupaten Pasuruan
(8.000), Kota Bontang (8.000), Kabupaten Deli Serdang (6.000), Kota
Bogor (10.000), Kabupaten Tuban (10.000), Kota Medan (6.996),
Kabupaten Sidoarjo (12.000), Kota Samarinda (5.000) dan Kota Tarakan
(5.000).
Dari rilis tersebut, disebutkan untuk
Kabupaten Blora mendapatkan tambahan sebanyak 6500 sambungan rumah
tangga (SR). Dimana pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun depan
oleh Kementerian ESDM dengan dana dari APBN.
Mendengar kabar tersebut, Bupati Blora
Djoko Nugroho mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kebijakan
yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Hal itu disampaikan Wakil Bupati
H.Arief Rohman M.Si ketika ditemui Minggu (9/4/2017) di rumah
dinasnya.
“Pak Bupati berterimakasih kepada
Kementerian ESDM. Pemkab siap mendukung percepatan pembangunan
jargas, salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi kepada
masyarakat yang akan menjadi sasaran pembangunan,” ucapnya.
Hanya saja, karena Dinas ESDM Blora
sekarang sudah ditarik ke Pemerintah Provinsi. Maka upaya dukungan
pembangunan jargas akan dikoordinasikan dengan dinas terkait yang ada
di Provinsi.
Disinggung tentang dimana saja wilayah
yang akan menjadi sasaran pembangunan, ia belum menyampaikan secara
jelas. Hanya memberikan gambaran bahwa pembangungan jargas nanti
merupakan perluasan dari jargas yang sudah dibangun tahap pertama
selesai tahun 2015 lalu. “Kita akan koordinasi dahulu dengan
pihak-pihak yang berkompeten,” lanjutnya.
Diketahui bersama, sejak 2013 hingga
2015 lalu Kementerian ESDM telah membangun jargas di Blora sebanyak
4000 sambungan. Hanya saja hingga 2017 ini baru satu desa yang
teraliri gas dari Central Processing Plant (CPP) Pusat Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih yakni Desa Sumber Kecamatan Kradenan. Sedangkan desa-desa lainnya belum. Sehingga perlu ditindak
lanjuti agar hasil pembangunannya bisa segera dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar