Satpol PP Blora dibantu anggota Koramil dan Polsek Cepu menertibkan barang PKL yang ditinggalkan begitu saja di kawasan Jembatan Bengawan Solo perbatasan Jateng-Jatim. (foto: dok-ib) |
Selasa (11/4/2017) puluhan petugas dari
Satpol PP Blora dengan dibantu anggota Polsek Cepu dan Koramil Cepu
melakukan penertiban PKL tersebut. Tenda atau gerobak PKL yang
ditinggalkan begitu saja setelah dipakai berjualan malam hari di atas
trotoar langsung diangkut oleh petugas dan disita.
Diantaranya adalah tenda dan gerobak
PKL bandel yang ada di sebelah barat Jembatan Bengawan Solo
perbatasan Jateng-Jatim. Dengan tegas, petugas langsung membongkar
tenda PKL dan dimasukkan ke dalam truk pengangkut.
“Peringatan sudah dilayangkan dan
kemarin peringatan ketiga, tetapi masih membandel dan banyak barang
dagangan yang masih ditinggal,’’ kata Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) Blora Anang Sri Danaryanto, Selasa (11/4/2017).
Menurutnya, peringatan kedua dilakukan
pada 4 April lalu. Para PKL juga melanggar Perda Nomor 1 Tahun 2017
tentang Ketertiban Umum, karena mereka berjualan di trotoar. Kali ini
fokus di PKL yang ada di perbatasan Jateng-Jatim. Sebagai kawasan
perbatasan, kalau terlihat kumuh dan semrawut tentu kesannya kurang
bagus.
“Kawasan perbatasan harus bersih dan
rapi, jangan sampai kesan pertama masuk Kabupaten Blora kurang bagus.
Terlebih ini merupakan gerbang Jawa Tengah dari wilayah timur,’’
tutur mantan Kepala Kesbangpol ini.
Di kawasan ini barang-barang yang
digunakan untuk berdagang seperti kursi dan meja serta beberapa tenda
dibiarkan oleh PKL. Itulah yang membuat kawasan yang berada di tepi
Bengawan Solo itu tampak kumuh. Petugas mengangkut dan membongkar,
selanjutnya dibawa ke Kantor Satpol PP.
Menurut Anang, berjualan sebenarnya
diperbolehkan, tetapi ada aturannya, sore hari pukul 15,00 hingga
malam dipersilakan berjualan. Setelah itu pagi harus bersih, bukan
malah ditinggal dan dibiarkan. Selain di Ketapang, PKL yang berada di
Kota Cepu yang menempati trotoar juga ditertibkan serta bangunan yang
menjorok di trotoar kena penertiban. ‘’Trotoar akan kembali
difungsikan untuk pejalan kaki,’’tandasnya.
Salah seorang pedagang, Slamet
Kamaludin mempertanyakan mengeapa yang ditertibkan hanya PKL yang
bongkar pasang. Sementara itu banyak bangunan semipermanen di sekitar
tugu masih dibiarkan. ‘’Kalau ditertibkan harus semua, tegas tapi
ya harus adil,” pintanya. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar