Bupati sebagai pembina apel Harlah NU ke 94 didepan 600 an kader se Kabupaten Blora. (foto: dok-ib) |
Hal itu disampaikan Bupati menyikapi
maraknya isu sara yang mengatasnamakan agama dan ras untuk memperoleh
posisi jabatan politik ketika ada penyelenggaraan pemilihan kepala
daerah. Seperti yang sedang terjadi di Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta saat ini.
“Kader NU harus bisa penggerak
pemersatu bangsa, menjaga kebhinnekaan dan kesatuan NKRI. Menjaga
kebhinnekaan demi persatuan Indonesia adalah salah satu hal penting.
Keragaman sebagai bangsa, baik keragaman suku, keragaman agama,
maupun keragaman budaya, melekat nilai-nilai untuk saling menghargai,
menjaga toleransi dan saling menguatkan tali persaudaraan antar anak
bangsa,” ujar Bupati Djoko Nugroho.
Bupati ingatkan kader NU harus bisa jadi pemersatu bangsa. (foto: dok-ib) |
“Kader muda sebagai agen perubahan,
harus menjadi ujung tombak dari segala perjuangan untuk kemajuan
NKRI, serta merawat jiwa nasionalisme dan mempertahankan keutuhan
NKRI. Kedepan, harus menjadi pelopor pemberantasan korupsi di
Indonesia dan harus menjadi kaum intelektual,” pesan Bupati kepada
600 kader NU yang mengikuti apel di Alun-alun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut
Wakil Bupati Blora H Arief Rohman M.Si, Sekda Kabupaten Blora Drs.
Bondan Sukarno MM, Kapolres Blora AKBP Surisman SIK, MH, Ketua PCNU
Kabupaten Blora Aunur Rofiq, serta sejumlah tokoh agama.
Melepas kontingen kader NU untuk mengikuti apel besar se Jawa Tengah. (foto: dok-ib) |
Setelah apel, 600 kader NU Blora
tersebut berangkat ke Kebumen guna mengikuti aple akbar tingkat Jawa
Tengah dalam rangka peringatan Harlah NU juga. Mereka dilepas oleh
Bupati Djoko Nugroho dari Alun-alun dengan menggunakan armada bus
yang jumlahnya belasan. Ikut mendampingi Wakil Bupati H.Arief Rohman
dan Sekda Bondan Sukarno. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar