Kerusakan jalan kabupaten ruas Ngraho-Ketuwan di Kecamatan Kedungtuban akan ditangani tahun 2017 dengan rigid beton. (foto: dok-lia) |
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Ir.
Samgautama Karnajaya MT ketika dihubungi awak media, Senin
(10/4/2017). Ia menyampaikan bahwa tahun ini telah dianggarkan dalam
APBD 2017 untuk melanjutkan rigid beton di ruas Ngraho-Ketuwan
Kecamatan Kedungtuban.
“Benar, tahun ini perbaikan jalan di
ruas Ngraho-Ketuwan akan dilanjutkan dengan rigid beton. Melanjutkan
perbaikan sebelumnya. Tahun ini titik yang akan dibeton adalah jalan
yang berada di wilayah pemukiman penduduk terlebih dahulu,” ucap
Samgautama Karnajaya.
Menurutnya hingga kini memang
pembangunan fisiknya belum dimulai karena masih proses lelang di
Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
“Masih dalam proses lelang proyek,
memasuki tahapan masa sanggah hasil lelang. Sementara ini dimenangkan
PT.Graha Mustika Mulya dari Semarang. Jika tidak ada yang menyanggah,
maka akan segera dilakukan penandatanganan proyek sehingga bisa
segera dikerjakan pembangunannya. Informasinya dapat dilihat di
website klik LPSE Blora pada menu paket lelang,” terangnya.
Samgautama Karnajaya mengatakan bahwa
perbaikan dengan rigid beton itu keinginan dari Bupati Djoko Nugroho.
Bupati ingin jalur tersebut lebih kuat dan awet, karena sering
dilalui truk pasir. Nantinya truk pasir hanya diperbolehkan melalui
jalan kabupaten yang sudah dirigid beton.
Berdasarkan data yang dihimpun dari
laman LPSE Blora, perbaikan jalan Ngraho-Ketuwan dianggarkan dengan
pagu sebesar Rp 8,8 miliar. Namun lelang dimenangkan oleh PT.Graha
Mustika Mulya dari Semarang dengan HPS Rp 8,7 miliar.
Sebelumnya memang banyak warga di
Kecamatan Kedungtuban yang mengkritisi lambannya perbaikan jalan
rusak di ruas Ngraho-Ketuwan. Kritikan itu disampaikan warga melalui
media sosial seperti twitter dan facebook. Beberapa orang mengira
Pemkab tidak peduli dengan kerusakan jalan yang ada di Kedungtuban
“Sudah lama kami merindukan jalan
yang bagus, kuat dan awet. Mengingat jalur ini sering digunakan
lalu-lalang truk pengangkut pasir dari Bengawan Solo. Jika memang
akan dilanjutkan dengan perbaikan rigid beton, saya harap bisa segera
dilaksanakan,” ucap Sardi, salah satu warga Ketuwan, Senin
(10/4/2017). (adv-Humas | ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar