Jembatan di jalan kabupaten penghubung antar desa di Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban amblas tergerus air anak sungai Bengawan Solo. (foto: ip-infoblora) |
Menurut keterangan Suwandi, warga
setempat ketika ditemui Jumat (14/4/2017), kejadian amblasnya
jembatan yang menghubungkan Desa Jimbung ke wilayah Kradenan dan Cepu
itu terjadi sekira pukul 22.45 WIB. “Alhamdulillah saat kejadian
tidak korban, pasalnya sudah larut malam. Sudah banyak warga yang
beristirahat di rumah,” ucapnya.
Masih menurut Suwandi, jembatan itu
memang sudah puluhan tahun tidak ada pemeliharaan. Badan jembatan
sepanjang 5 meter amblas berikut pondasinya sehingga lebar longsoran
mencapai 10 meter lantaran tanah di sekitarnya ikut tergerus derasnya
aliran sungai.
“Akibatnya arus transportasi warga
desa disini putus total. Mereka harus berputar sejauh 5 kilometer
melewati Desa Sidorejo untuk menuju Balaidesa atau sebaliknya ke
Masjid Desa yang letaknya berseberangan. Begitu juga oara pedagang
yang biasanya kulakan dari Pasar Cepu lewat sini, harus berputar jauh
melewati jalan rusak,” papar Suwandi.
Jembatan darurat diusahakan oleh Pemdes setempat dari plat besi dan batang bambu. (foto: ip-infoblora) |
“Saya tidak tahu kalau jalannya
terputus seperti ini. Saya kira masih bisa dilalui motor. Ternyata
putus total,” ungkapnya.
Sebagai wujud penanganan darurat, Jumat
siang itu warga setempat bergotong royong membangun jembatan darurat
dari plat besi dan sejumlah bambu. Mereka berharap setidaknya
jembatan darurat itu bisa dilalui orang dan sepeda motor. Sedangkan
untuk roida empat masih tetap harus lewat desa lainnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora Ir.Samgautama Karnajaya MT
ketika dihubungi awak media mengaku bahwa dari dinasnya sudah ada tim
yang melakukan peninjauan ke lokasi di Desa Jimbung.
“Sudah ada tim yang meninjau jembatan
amblas itu. Sementara biar ditangani darurat oleh pihak desa dahulu,
mengingat dalam APBD 2017 tidak ada pos anggaran untuk perbaikan
jembatan tersebut. Jika melihat kondisinya, harus dibangun lagi dari
awal. Sama halnya dengan membangun jembatan baru, sehingga butuh
perencanaan. Kami usahakan di APBD 2018,” terang Samgautama
Karnajaya. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar