Home » , » Jembatan Amblas, Jalur Transportasi di Desa Jimbung Terputus

Jembatan Amblas, Jalur Transportasi di Desa Jimbung Terputus

infoblora.id on 17 Apr 2017 | 12.00

Jembatan di jalan kabupaten penghubung antar desa di Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban amblas tergerus air anak sungai Bengawan Solo. (foto: ip-infoblora)
BLORA. Hujan deras sejak Rabu sore (12/4/2017) hingga malam, menyebabkan aliran anak sungai Bengawan Solo yang berada di Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban mengalir sangat deras. Akibatnya sebuah jembatan di Desa Jimbung yang menghubungkan beberapa desa di wilayah Kedungtuban bagian selatan amblas tersapu derasnya air sungai.

Menurut keterangan Suwandi, warga setempat ketika ditemui Jumat (14/4/2017), kejadian amblasnya jembatan yang menghubungkan Desa Jimbung ke wilayah Kradenan dan Cepu itu terjadi sekira pukul 22.45 WIB. “Alhamdulillah saat kejadian tidak korban, pasalnya sudah larut malam. Sudah banyak warga yang beristirahat di rumah,” ucapnya.

Masih menurut Suwandi, jembatan itu memang sudah puluhan tahun tidak ada pemeliharaan. Badan jembatan sepanjang 5 meter amblas berikut pondasinya sehingga lebar longsoran mencapai 10 meter lantaran tanah di sekitarnya ikut tergerus derasnya aliran sungai.

“Akibatnya arus transportasi warga desa disini putus total. Mereka harus berputar sejauh 5 kilometer melewati Desa Sidorejo untuk menuju Balaidesa atau sebaliknya ke Masjid Desa yang letaknya berseberangan. Begitu juga oara pedagang yang biasanya kulakan dari Pasar Cepu lewat sini, harus berputar jauh melewati jalan rusak,” papar Suwandi.

Jembatan darurat diusahakan oleh Pemdes setempat dari plat besi dan batang
bambu. (foto: ip-infoblora)
Sementara itu Musyafiq salah satu pengendara motor terpaksa balik arah lantaran jalan yang akan dilewati terputus karena jembatannya amblas. Ia yang hendak menuju Desa Gadon Kecamatan Cepu harus kembali berputar melalui Desa Sidorejo dan Kemantren.

“Saya tidak tahu kalau jalannya terputus seperti ini. Saya kira masih bisa dilalui motor. Ternyata putus total,” ungkapnya.

Sebagai wujud penanganan darurat, Jumat siang itu warga setempat bergotong royong membangun jembatan darurat dari plat besi dan sejumlah bambu. Mereka berharap setidaknya jembatan darurat itu bisa dilalui orang dan sepeda motor. Sedangkan untuk roida empat masih tetap harus lewat desa lainnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora Ir.Samgautama Karnajaya MT ketika dihubungi awak media mengaku bahwa dari dinasnya sudah ada tim yang melakukan peninjauan ke lokasi di Desa Jimbung.

“Sudah ada tim yang meninjau jembatan amblas itu. Sementara biar ditangani darurat oleh pihak desa dahulu, mengingat dalam APBD 2017 tidak ada pos anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut. Jika melihat kondisinya, harus dibangun lagi dari awal. Sama halnya dengan membangun jembatan baru, sehingga butuh perencanaan. Kami usahakan di APBD 2018,” terang Samgautama Karnajaya. (ip-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved