Penutupan KKN STAIN Kudus di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora ditandai dengan pelepasan jaket oleh Bupati Blora diwakili Asisten 2 Setda Slamet Pamudji SH, M.Hum. (foto: ip-infoblora) |
Hal itu diungkapkan Bupati Blora Djoko
Nugroho melalui Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat, Slamet Pamudji SH, M.Hum ketika menghadiri
acara penutupan KKN STAIN Kudus ke 39 di Pendopo Rumah Dinas Bupati,
Jumat (31/3/2017) lalu.
“Saya minta KKN STAIN Kudus tidak
berhenti sampai kali ini saja, namun kedepan bisa dilaksanakan
kembali secara berkelanjutan. Karena menurut kami keberadaan
mahasiswa KKN di tengah masyarakat desa bisa mendorong percepatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi
desa. Untuk itu saya ingin nanti ada MoU antara Pemkab Blora dengan
STAIN Kudus,” ucap Slamet Pamudji.
Menurutnya KKN STAIN Kudus sebanyak 800
mahasiswa lebih selama 40 hari di Kecamatan Japah, Todanan dan
Kunduran sejak Februari hingga akhir Maret kemarin telah berhasil
menciptakan inovasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi
desa. Ada banyak produk olahan siap jual yang dibuat berdasarkan
hasil alam yang ada di desa, hingga pembuatan website desa untuk
mempromosikan potensi desa.
“Tahun depan saya minta KKN STAIN
bisa kembali dilaksanakan di Blora dengan menyasar desa-desa di
Kecamatan lainnya. Jangan hanya di Blora Barat saja,” lanjut Slamet
Pamudji.
Sementara itu Wakil Rektor STAIN Kudus
Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd menyambut positif maksud Pemkab
Blora untuk menjalin kerjasama berupa penandatanganan MoU tentang
pelaksanaan KKN yang berkelanjutan di Kabupaten Blora.
“Akan kami konsultasikan dengan
rektor dan segera disusun draf MoU nya. Kami setuju jika kedepan bisa
dikerjasamakan dengan adanya MoU. Dengan demikian tidak hanya KKN
saja, melalui MoU itu STAIN Kudus dan Pemkab Blora juga bisa
kerjasama di bidang lainnya seperti penelitian dan pendampingan
pembangunan,” terangnya. (ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar